"Faza? Kenapa? Ada yang penting?" Teana bertanya setelah mengangkat teleponku. Dia baru menerimanya setelah aku mencoba menelepon untuk yang ketiga kalinya.
"Aku ganggu ya?"
"Ga kok. Aku abis bantuin Axe bikin brownies. Dia bikin brownies lima loyang, tapi yang empat loyang buat dirinya sendiri. Dasar pelit!"
Entah kenapa aku justru tersenyum mendengar Teana bersungut-sungut. Aku bisa membayangkan, andai ada Axelle di sisinya mungkin Axelle sedang menatapnya dengan tatapan dingin.
"Udah jadi browniesnya?" aku bertanya.
"Baru masuk oven, tapi kayaknya berhasil sih."
"Mau aku kasih resep cake buah kesukaan kamu? Kalian bisa coba bikin berdua."
"Oh, iya! Kok aku ga kepikiran minta resep itu ke kamu ya?"
"Nanti aku kirim lewat chat ya."
"Bisa video call lagi buat ngasih liat stepnya?" tiba-tiba terdengar suara Axelle dari sambungan telepon.
Aah, bagaimana ini?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com