webnovel

Pelangi Untuk Ayah

Lala dan Santi terlahir dari keluarga yang kurang beruntung. Ayah mereka hanya bekerja sebagai tukang becak setelah sawah milik mereka disita oleh pemiliknya karena tidak mampu membayar sewanya. Sementara ibu mereka hanya seorang tukang cuci keliling. Namun kemiskinan di balik kemiskinan itu Lala dan Santi merupakan anak yang cerdas. Lahir dari orang tua miskin tidak membuat mereka untuk membatasi impian mereka. Lala bercita-cita jadi dokter serta adiknya Santi ingin menjadi pemilik rumah sakit tempat kakaknya nanti bekerja. Mungkin kah Lala dan Santi akan menjadi pembebas keluarga mereka dari rantai kemiskinan?? Akan kah mereka bisa menjadi pelangi sehabis hujan bagi kedua orangtuanya??

Martha_Silalahi25 · Adolescente
Classificações insuficientes
16 Chs

Keputusan Lala

Santi yang sedari siang tadi masih marah menolak ajakan Lala untuk makan bersama. Ayah yang sudah mulai membaik setelah meminum obat tadi berusaha membujuk putrinya Santi.

Entah bujukan apa yang ayahnya lakukan sehingga Santi mau menurut dan ikut makan malam bersama.

Melihat adiknya yang sangat sedih Lala jadi merasa bersalah, dia merasa sangat egois jika membiarkan ibunya pergi demi ia dan impiannya itu.

Setelah makan malam selesai, tidak ada candaan yang biasa Santi lakukan untuk menciptakan tawa diantara mereka, ya candaan Santi memang selalu berhasil menghibur mereka semua.

"Bu ibu jangan pergi ya" ujar Lala memulai percakapan mereka

"La, kalau ibu nggak pergi kamu dan adik mu bagaimana bisa menggapai impian kalian" jawab ibu sembari melihat anaknya

"Kamu tahu sendiri La, bapakmu yang yang jadi tukang becak dan ibu yang hanya jadi tukang cuci keliling ini mana bisa menyanggupi impian kalian" tambah ibunya lagi

"Bu pak, Lala ngga apa-apa kok kalau Lala nggak bisa jadi dokter. Nanti kalau Lala udah lulus sekolah Lala langsung cari kerja aja Bu" jelas Lala lagi

"Tapi La jadi dokter itu udah impian kamu, ibu nggak mau kalau kamu nantinya nggak bisa gapai cita-cita kamu hanya karena ibu dan bapak" jelas ibu

"Bu,, Kalau Allah udah menakdirkan Lala jadi dokter Lala yakin pasti akan ada jalan yang Allah tunjukkan selagi kita mau berusaha Bu" ujar Lala meyakinkan ibunya

"Lala nggak mau egois Bu, Lala nggak mau hanya karena Lala, Santi dan bapak jadi jauh dari ibu. Lala lebih baik merelakan impian Lala dari pada membiarkan ibu pergi" tambah Lala sambil menangis

Mendengar Penjelasan Lala ibu pun memeluk Lala dan Santi, Ia juga merasa tidak tega jika harus meninggalkan kedua putrinya sedangkan ayah mereka memiliki penyakit yang tidak diketahui oleh Lala dan juga Santi

Semenjak saat itu Lala berjanji dalam dirinya akan membuat kedua orangtuanya bahagia, ntah itu dengan dia yang berhasil menggapai impiannya atau ia akan bekerja setelah tamat SMA nanti

Suasana kembali hangat lagi. Santi yang semula marah dan menjadi pendiam pada Lala kini kembali ceria lagi, Santi berterima kasih pada Lala kakaknya karena tidak membiarkan ibu mereka pergi bekerja diluar negeri

"Bu gimana kalau besok Lala jualan disekolah bu" ujar Lala tiba-tiba

"Jualan?mau jualan apa kamu La??" jawab ibu dengan ekspresi kaget

"Iya nak, kamu mau jualan apa?? nanti belajarmu jadi terganggu loh" seru ayah mereka yang ikut kaget mendengar Usul Lala putri sulungnya itu

"Gak apa-apa kok pak Bu, gimana kalau Lala jualan kue atau gorengan buatan ibu atau nasi kuning buatan ibu, Lala yakin pasti laku kan masakan ibu enak" usul Lala

"Iya Bu, adek setuju!! adek juga mau jualin disekolah pasti teman-teman adek suka soalnya kan masakan ibu enakk bangettt" ujar Santi mendukung Lala kakaknya

"Kalau kalian jualan nanti guru kalian marah nak" ujar ibu

"nggak Bu, kan jualannya kalau udah jam istirahat biar teman-teman Lala nggak usah jauh ke kanti Bu" jelas Lala

"Kalian yakin nggak jadi ganggu belajar kalian nanti atau kalian nanti malah diketawain teman kalian loh nanti kalian malu" ujar ayah mereka

"nggak kok pak, lagian kenapa harus malu toh Lala sama Santi kan nggak mencuri" ujar Lala yang didukung dengan anggukan kepala Santi

Ibu yang mendengar Usul kedua putrinya itu terdiam, terlihat matanya yang berkaca-kaca menahan air mata. Betapa bangganya dia memiliki anak seperti Lala dan Santi.

"Yaudah kalau kalian nggak apa-apa ibu juga setuju sama usul kalian, besok ibu akan buat persiapkan semua makanan yang akan kalian bawa, tapi mungkin tidak terlalu banyak karena ibu hanya punya sedikit uang untuk modal" ujar ibu

Mendengar hal itu ayah Lala dan Santi pergi ke kamarnya mengambil sesuatu untuk membantu usaha anak dan istrinya itu.

"Bu ayo bapak temani belanja kebutuhan yang ibu perlukan besok, ini bapak ada simpan sedikit bonus dari menarik becak beberapa hari yang lalu" ujar ayah membuat istri dan anaknya senang lalu mereka pun berangkat membeli keperluan mereka untuk berjualan besok

********

"Wah Bu Ratna mau masak enak yah" ujar pemilik warung tempat mereka belanja

"owh ini untuk bahan jualan kue sama gorengan dan juga nasi kuning besok Bu" jawab Bu Ratna

"Oh Bu Ratna jualan toh, kenapa nggak pernah singgah disini?? besok kalau mau boleh kok titipin gorengan nya disini" usul pemilik warung sayur itu membuat Bu Ratna senang

"wah yang benar Bu?? saya bisa titipin jualan saya disini" tanya Bu Ratna memastikan dan dibalas anggukan oleh pemilik warung itu

Warung sayur tempat mereka belanja memang baru akan tutup pukul 8 malam dan buka pukul 5 pagi.

"Makasih ya bu, besok saya titipin jualan saya disini ya" seru Bu Ratna setelah membayar belanjaan nya

"Pak ayok pula" ujarnya pada suaminya yang sedang termenung di atas becak

"ayo Bu,belanjanya udah semua kan?nggak ada yang kelupaan kan?" tanya suaminya mengingat kan Bu Ratna

"udah semua kok pak udah ayo, kasihan Lala sama Santi dirumah" ajak Bu Ratna sembari naik ke becak

Setelah selesai berbelanja pasangan suami-istri itupun kembali pulang ke rumah mereka, disepanjang jalan mereka saling mengobrol. Istrinya itu menceritakan tentang pemilik warung sayur yang menawarkan warungnya untuk dititipkan gorengan miliknya besok

Tak henti-hentinya mereka berdua mengobrol sambil sesekali mengucapkan syukur kepada sang pencipta, ntah selama apa mereka mengobrol hingga tidak terasa sudah sampai dirumah.

Sesampainya dirumah, si ibu yang merasa senang menceritakan kepada kedua putrinya jika besok pemilik warung sayur mengizinkan mereka untuk menitipkan dagangan mereka disana

"Wah alhamdulilah ya Bu, semoga besok dagangan kita laris" ujar Lala yang merasa senang mendengar cerita ibunya itu

"Iya ya kak, kayak nya ini jalan yang Allah tunjukkan untuk kita Bu" ujar Santi yang juga berada didekat Lala

"Iya dek, alhamdulilah rejeki kamu sama kakak" jawab ibu mereka sambil memeluk kedua putrinya itu

Ayah yang sedari tadi melihat ketiga bidadari cantiknya itu ikut tersenyum bahagia, betapa ia merasa bersyukur di beri istri dan anak yang begitu mengerti kondisi mereka.

"Yaudah kita tidur yuk, besok bantuin ibu menyiapkan semua dagangan kita" ujar ibu setelah selesai menyiapkan bahan yang akan mereka olah besok

"Iya Bu, adek juga udah mulai ngantuk" jawab Santi sembari mengusap matanya

"Besok ibu bangunin Lala sama Santi ya Bu, biar bisa bantu ibu" ujar Lala pada ibunya sembari berjalan masuk ke kamar