Mobil milik Gathan berhenti di lampu merah, tangannya mengetuk-ngetuk setir mobil sembari bersenandung ria. Hatinya berbunga-bunga setelah mendapat nomer telfon dari gadis pujaannya yang bernama Irana Dirja.
"Ck, kayak anak perjaka pas malam pertama aja Lo," cibir Binar mengejek sikap berlebihan Gathan.
"Gue emang masih perjaka, geblek!" sungut Gathan tak urung tertawa. "Gue senang aja, Lo pasti tahu kalau gue nggak gampang ngasih feedback untuk cewek yang deket sama gue."
"Nah, itu dia! Gue jadi heran apa pesona cewek itu sampai bisa membuat lo jadi kayak monyet minta dikawinin gini."
"Entahlah, gue juga bingung. Suka aja gitu, tanpa alasan." Gathan tersenyum menerawang.
Lampu tinggal 20 detik lagi akan menyala hijau.
Gathan tak sengaja melirik ke arah halte bis yang ada di seberang kanan jalan zebracross di depannya. Dia melihat Rana berdiri di antara beberapa orang yang tengah menanti Bus datang. Tanpa fikir panjang, Gathan langsung melepas seatbelt yang dipakainya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com