Ardilo segera memarkirkan mobilnya begitu sampai di kostan. Dia melewati ruang tamu. Ada Jefry yang sedang kerja kelompok bersama teman temannya. Ardilo menyapa mereka, setelah itu segera ke ruang tengah untuk memberikan mie ayam kepada bang Umin dan bang Johan.
"Lo kenapa? Kayaknya buru-buru banget?" tanya bang Umin.
"Gue ada urusan bentar, ini mie ayamnya," jawab Ardilo kemudian menaruh mie ayam pesanan bang Umin dan bang Johan di meja.
"Di, tunggu, ini bayar berapa?" tanya bang Johan.
"Udah, entar aja," jawab Ardilo yang kemudian buru-buru pergi ke kamar Kaino.
Ardilo mengetuk pintu Kaino dengan sopan walaupun sebenarnya dalam hati Ardilo sudah ingin segera melampiaskan kemarahan dan kegalauannya. Tapi dia berusaha menahan diri. Dia tidak mau ribut-ribut di kostan.
Kaino kemudian membuka pintu kamarnya. Dia tampak kaget dengan kehadiran Ardilo di depan pintu kamarnya.
"Kenapa, bang?" tanya Kaino.
"Gue mau ngomong bentar sama lo," jawab Ardilo.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com