Ardilo menatap Taera yang kini meneteskan air matanya. Ardilo tidak tega. Dia merasa bersalah karena sudah membagi hatinya. Dia kemudian memeluk Taera. Dia memberikan sebuah pelukan hangat tapi mungkin pelukan ini terasa dingin bagi Taera. Sebuah pelukan yang membuatnya sedih.
"Maafkan aku Taera..." kata Ardilo sambil memeluk Taera yang kini sedang menangis.
Perasaan Taera campur aduk. Dia bingung harus bagaimana. Dia merasa sangat terluka dengan perasaannya. Dia yakin Ardilo sudah membagi hatinya. Taera kemudian melepaskan pelukannya dari Ardilo. Dia mengusap air matanya.
"Aku minta maaf Taera... Aku... " kata Ardilo yang mendadak bingung karena tidak tahu harus berkata apa lagi untuk menjelaskan perasaannya. Ardilo sendiri juga bingung.
"Gapapa kak. Nggak usah minta maaf," kata Taera. Dia kemudian meminum orange juice untuk menenangkan diri. Walaupun kecewa tapi setidaknya Taera sedikit lega bisa berkomunikasi dengan Ardilo.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com