webnovel

SAD

Lisa telah keluar dari rumah sakit, dan hari ini adalah pemakaman untuk bundanya. Lisa sedang duduk didekat jendela menghadap halaman rumahnya yang ramai orang menggunakan pakaian hitam hitam.

Tok... tok.... Tok...

Pintu kamar Lisa terbuka dan masuklah Freya, menyampirkan kain tipis untuk menutupi tubuh Lisa yang bergetar kedinginan itu dan menutup jendela besar kamar Lisa

"Mau turun atau disini saja?" Ucap lembut Freya

Lisa mengangguk lemah, dan turun di tuntun oleh Freya dan kemudian membawanya kedalam mobil Ady . Lisa hanya mengikuti dengan tatapan kosongnya, duduk di dalam mobil . Sejak semalam Lisa menjadi diam dan tidak menangis hanya diam dengan tatapan kosong dan itu yang membuat anak-anak BangPink khawatir. Mereka lebih memilih Lisa yang menangis histeris daripada diam tanpa ekspresi.

Al dan Ady datang

" Al tolong Lo yang di depan ya" ucap Ady

Al pun mengiyakan, ia tau Ady sangat khawatir dengan kediaman kekasihnya itu " okok "

Ady kemudian duduk dan menggenggam erat pergelangan tangan Lisa kemudian berucap " are you okey?" Tanpa ada balasan. Disepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali hingga sampailah di pemakaman. Serangkaian pemakaman telah terlaksana dan telah selesai. Zelina yang tidak dapat menahannya pun pingsan sehingga Zidan membawanya ke mobil dan pulang kerumah, anak-anak BangPink pun sudah balik kecuali Lisa dan Ady. Lisa tidak mau pulang, akhirnya Ady mengalah untuk menemaninya

" Kakak tunggu di mobil ya " ucap Ady seraya mengacak Surai gadisnya dan berlalu kedalam mobil, ia tau Lisa butuh ketenangan.

Air mata Lisa menetes begitu saja tanpa izin empunya

" Bu-bundaaaa " lirihnya "kenapa bunda ga bilang sama Lisa, kenapa bunda pendam semuanya sendiri. Kalau bunda bilang endingnya gabakal kayak gini Bun " ucapnya

" Bunda tenang disana ya, Lisa sama kakak baik-baik disini. Lisa bakalan minta penjelasan sama ayah " setelah itu dia berjalan masuk ke dalam mobil

" Udah?" Tanya Ady

Lisa hanya mengangguk dan seketika memeluk kekasihnya itu, meluapkan semua tangisannya yang semalaman ia tahan. Dan sekarang sudah tidak bisa tahan lagi, ia menangis sejadinya di pelukan Ady dan memeluk erat. Hingga tanpa sadar Lisa tertidur. Ady yang menyadarinya pun membenarkan posisi Lisa, memakaikan seatbelt dan juga menyampirkan jasnya untuk melindungi tubuh Lisa dari udara dingin kota Bandung. Ady tidak langsung mengantarkan Lisa ke rumah, dia ingin sedikit menghilangkan kesedihan Lisa . Maka dari itu dia membawa Lisa ke pantai Pangumbahan

"Hey, wake up " Ady membangunkan Lisa

"Eughhhh" keluh Lisa sambil mengucek matanya dan seketika terkejut. Dihadapannya sudah terdapat hamparan luas peraian berwarna biru

Ady tersenyum dan mengangguk. Lisa kemudian berlari

" Jangan berlariii " teriak Ady kemudian menyusul lisa " gimana suka?" lanjutnya bertanya kepada lisa

" hmmm, lisa suka kak terimakasih " jawab lisa, sebenarnya ia masih tidak mood tapi dia masih menghargai usaha Ady yang 2 hari ini selalu menemaninya. Berusaha membuat lisa untuk keluar dari keterpurukannya

" ke pondokan dulu yuk, kamu belum makan dari kemarin " ajak Ady menggandeng dan menuntun lisa untuk duduk di pondokan yang telah ia pesan tadi " mau makan apa?"

" terserah kak ady aja " 

Setelah itu mereka berdua makan dengan disuguhi pemandangan laut dan juga penyu-penyu yang sedang di lepas di laut. Setelah selesai makan ady mengajak kekasihnya itu untuk melihat-lihat penangkaran penyu di sekitar

" jadi mau kemana lagi?" tanya ady

lisa menggeleng " udah deh kak, pulang kamu juga capek pasti "

Mereka akhirnya pulang dan dirumah sudah ditunggu oleh Bang Zidan dan Kak Zelina kemudian kak Zelin menuntunku untuk pergi ke kamar

" darimana aja dy?" tanya Zidan

" dari pantai bang, itung-itung buat ngilangin sedihnya lisa. Yah walaupun ga ilang semuanya " jelas Ady

" thanks ya udah selalu ada buat adek gue " menepuk bahu ady

" its okey bang, btw kenapa Lisa ke kamar dulu?" tanya ady

" gue mau ngomong sama lo, setelah pernikahan Zelin rencananya gue mau bawa Lily ke Jepang biar menetap sama gue. Tapi entah itu dia mau atau egak, tolong lo bantu bujuk dia ya dy" Zidan

" Yah bang masa gue ldr? hehe, okok deh nanti gue bantu bilang sama Lisa "

" thanks sekali lagi, ldr mah itu bisa diurus nanti gue bantu urus dasar bucin "

ady hanya tertawa ringan " btw bang gue balik dulu ya, udah sibuk bantu ayah ini "

" hati-hati dijalan "

Sedangkan di kamar lisa

" Kenapa kak? " tanya Lisa

" kakak mau bilang, tapi jangan dipotong. Dengerin sampe selesai ya " Zelina

" iya kak "

" Jadi, 2 minggu lagi kakak kan udah mau nikah dan sekarang bunda udah gada. Kita pun ga mengharapkan kehadiran ayah , jadi Kakak sama Bang zidan sepakat buat kamu menetap sama Bang Zidan di Jepang " jelas Kak zelina

respon pertama lisa hanya diam dan menggelengkan kepala " pleasee, ini juga demi kebaikan kamu ly " lanjut kak zelina

" NO!!!! " tegas lisa

" ly in... " lisa memotong " Gak mau lily gamau dan gaakan pernah mau" " kak pleaseee ngertiin lily hiks.... disini banyak kenangan bunda dan lily gamau ninggalin itu semua "

" oke-oke , sekarang ganti dan tidur. Nanti kakak coba bilang lagi sama Bang zidan " memeluk adikknya itu dan pergi keluar menutup pintu kamar adiknya, Lisa kemudian mengunci pintu kamarnya dan berteriak histeris di kamar kedap suaranya itu, membanting semua barang yang ada di kamarnya dan meluapkan semua emosinya

Pranggg.... Prang..... Prang.... Prang..... suara pecahan itu memenuhi seisi kamar lisa, menjadikan ruangan itu tak berbentuk. Guci vas dan kaca lisa pecahkan, kemudian dia jatuh terduduk meremat pecahan kaca tanpa memikirkan lukanya dan menekuk lututnya. Meratapi nasibnya ini yang sangat tragis, ditinggal mendadak oleh bundanya tercinta, terkhianati oleh ayahnya sendiri dan semuanya menjadi kacau. Planning yang telah dia rencanakan berantakan dan tak akan pernah terlaksana. menangis histeris, meremat menjambak surainya kemudian beranjak membuka laci nakas dan mengambil obat penenang dan mengambil sebanyak mungkin dan menelannya setelah itu membenturkan kepalanya berulang kali berusaha menghilangkan semua ingatan kesialannya selama ini. 

sedangkan Di ruang keluarga Rumah Lisa

" Bang" ucap zelina mengawali pembicaraan

" hmm,,, kenapa dek?" tanya zidan yang masih sibuk dengan laptopnya

" tadi zelin udah coba buat ngomong sama lily, tapi dia bener-bener nolak dan gamau bang "

Zidan menutup laptopnya dan memfokuskan pandangan dan pendengarannya untuk adiknya itu " nolak gimana?"

" nolak, dia bener-bener nolak dan gamau buat ikut abang ke Jepang " lirih zelin

" lily bilang alasan dia gamau ?" ucap lembut zidan

" hmm, dia bilang disini semua kenangan bunda ada dan dia gamau ninggalin itu semua " zelin berucap dengan nada bergetar

Zidan memeluk adiknya itu " gapapa, lily masih shock. Nanti kita coba bujuk lagi pelan-pelan, abang juga udah minta bantuin ady buat ngebujuk lily jadi kamu tenang aja ya. Udah biar ini abang yang urus, kamu urusin pernikahan kamu aja dan jangan terlalu lelah nanti kamu bisa drop "

" abang ngerasa ayah berubah ga sih?" zelin mengganti topik

" gausah mikirin pria brengsek itu lagi, abang udah gamau berurusan sama dia " geram zidan

" zelin juga iya bang, tapi dia juga masih ayah kita dan kita pun adalah darah daging dia "

" ze, apa masih pantes dia disebut ayah? " " anaknya sakit dibilang biasa, anaknya punya cita-cita di halangin, anaknya dijadiin mesin mencetak uang dan terakhir yang paling parah bunda meninggal dia ga muncul sama sekali, dihubungin pun selalu ga diangkat " marah Zidan

" kenapa hidup kita bisa gini bang hiks... " 

" stuttt udah, ada abang. abang siap mengelindungin kalian berdua sekarang kalian berdua tanggung jawab abang. Jadi gausah lagi berharap sama ayah "

Setelah bersedih- sedih zelin kembali ke kamarnya sedangkan zidan tengah menyelesaikan deadline pekerjaannya yang tertunda selama 2 hari ini. Zelin mengetuk pintu kamar lalisa

" ly gamau makan?" 

" egak kak, lily udah makan tadi bareng kak ady" 

Zelin hanya berdegem tanpa tau bagaimana berantakannya adik bungsunya itu, Lisa mencoba menghubungi ady

" Hey " sapa Ady " What's wrong?" Lanjutnya saat mendengar isakan kecil kekasihnya

" I am okey, hanya rindu suara kak Ady "

" Hmmm. Baiklah jadi ingin dinyanyikan lagu apa kekasihku ini " Ady tidak mau menanyakan apa dan kenapa karena ia tau Lisa pasti sedang sedih

" Terserah kak Ady "

" Emmm ... Gimana kalo BTS life goes on, your favorite song "

" Ok, tapi janji tidur ya "

" Iya kak "

Eoneu nal sesangi meomchwosseo

Amureon yegodo hana eopsi

Bomeun gidarimeul mollaseo

Nunchi eopsi wabeoryeosseo

Baljagugi jiwojin geori

Yeogi neomeojyeoinneun na

Honja gane sigani

Mianhae maldo eopsi

Oneuldo biga naeril geot gata

Heumppeok jeojeobeoryeonne

Ajikdo meomchujil ana

Jeo meokgureumboda ppalli dallyeoga

Geureom doel jul aranneundе

Na gyeou saraminga bwa

Mopsi apeune

Sеsangiran nomi jun gamgi

Deokbune nulleoboneun meonji ssain doegamgi

Neomeojin chae cheonghaneun eotbakjaui chum

Gyeouri omyeon naeswija

Deo tteugeoun sum

Kkeuchi boiji ana

Chulguga itgin halkka

Bari ttejijil ana ana oh

Jamsi du nuneul gama

Yeogi nae soneul jaba

Jeo miraero daranaja

Like an echo in the forest

Haruga doraogetji

Amu ildo eopdan deusi

Yeah life goes on

Like an arrow in the blue sky

Tto haru deo naragaji

On my pillow, on my table

Yeah life goes on

Like this again

I eumageul billyeo neoege na jeonhalge

Saramdeureun malhae sesangi da byeonhaetdae

Dahaenghido uri saineun

Ajik yeotae an byeonhaenne

Neul hadeon sijakgwa kkeut 'annyeong'iran mallo

Oneulgwa naeireul tto hamkke ieobojago

Meomchwoitjiman eodume sumji ma

Bicheun tto tteooreunikkan

Kkeuchi boiji ana

Chulguga itgin halkka

Bari ttejijil ana ana oh

Jamsi du nuneul gama

Yeogi nae soneul jaba

Jeo miraero daranaja

Like an echo in the forest

Haruga doraogetji

Amu ildo eopdan deusi

Yeah life goes on

Like an arrow in the blue sky

Tto haru deo naragaji

On my pillow, on my table

Yeah life goes on

Like this again

I remember

I remember

I remember

I remember

Selesai Ady menyanyikan lagu itu dia mendengar dengkuran halus di seberang telpon

" Good night little princess " kemudian ia mematikan telponya, kemudian melanjutkan sedikit pekerjaannya dan baru ia akan meranjak untuk tidur. Niatnya besok pagi ia akan akan ada acara pengangkatan CEO perusahaan dia yang akan beralih dari ayahnya ke Ady dan pastinya dia akan mengajak Lisa untuk hari bahagia nya ini. Bang Baim pun akan kembali ke Jepang sedangkan kak Zelina pasti sibuk persiapan pernikahannya yang tinggal seminggu ini, daripada Lisa sendirian dirumah Ady berinisiatif untuk mengajaknya besok hari.

_____

_____

_____

_____

" Bunda, Lily tidak kuat. Bolehkan lily menyusul bunda saja, disana banyak bidadari cantik kan? "