webnovel

Ore no Imouto wa Shousetsuka!

Dikisahkan seorang anak SMA yang memiliki adik perempuan yang memiliki profesi sebagai penulis novel erotis. Adiknya sedang menjalin suatu hubungan dekat dengan sahabatnya di masa kecil. Mereka bertemu kembali di akhir bulan musim semi, dengan sebuah pertemuan yang mengejutkan. Bagaimana kisah kelanjutannya? Saksikan di TKP!!

ANABANTINGAN · Realista
Classificações insuficientes
8 Chs

Rahasia Sang Adik

"Uuuugh~ ah~ ya-yamete-ya-mete!! O-onii-chan umph! Aaah~ demo ki-kimochi ummmpsh!" kala itu, sebuah paha seorang wanita seksi dengan warna putih kemilauan lembut kenyal menganga di ranjang, laki-laki dengan wajah kemerahan di pipinya itu tak bisa menahan hasratnya saat kedua tangan itu meremas empuknya buah dada seorang wanita yang terbaring dengan ekspresi keenakan di tempat tidur.

"O-onii-chan, motto-motto~" desahannya semakin kuat dengan suara lirihnya yang pelan di dekat telinga sang laki-laki yang tengah membayangkan suatu kenikmatan ini.

Dia sempat berimajinasi ingin membuka baju wanita di depannya sehingga membuatnya telanjang bulat tapi, dia tahu ...!!

Kalau wanita yang di depannya yang melakukan enak-enak ini adalah adiknya.

"Sudah cukup!" sang laki-laki yang keenakan ini menjadi agak muak meskipun ingin melakukannya lagi. Faktanya buah dada yang dipegangnya dari perempuan yang masih bau kencur itu tak kunjung membesar.

"Ah~ apa yang sudah aku lakukan dengan kedua tanganku ini! Jujur saja, dia adalah perempuan yang imut yang paling seksi yang pernah aku temui di dunia ini," Sang laki-laki bermonolog di depan kaca begitu sang matahari pagi sudah menyingsing dan membuat ruangan yang tertutup jendela kaca itu tampak menyilaukan.

"Matte-onii-chan!" sang perempuan itu akhirnya bangun dari tempat tidurnya dan beranjak memeluk tubuh laki-laki yang sedang bercermin meratapi perbuatannya.

"Ini adalah ...."

PLAAAK!!!

"Auh~!! Sakit!!" begitu jam pelajaran hampir selesai dan guru sudah memberi tugas di depan kelas, seorang siswa dengan tatapan yang tampak ogah-ogahan ini tengah menyembunyikan sebuah novel ringannya di dalam buku pelajaran. Memang tampak seperti membaca buku sambil mengerjakan tugasnya di meja pojok dekat jendela itu.

Tapi, begitu pak guru mendekatinya dengan langkah pelannya dan hampir tak bersuara, laki-laki yang tampak ogah-ogahan ini tertangkap basah sedang membaca Light Novel Erotis, yare-yare bukannya bacaan itu untuk orang dewasa? Sedangkan umurnya masih 15 tahun!

Sontak membuat pak guru marah besar dan menyita novel ero-nya itu. Selama kurang lebih 20 menit, dia di suruh berdiri di luar sambil memegang ember berisi air. Ya! Itu adalah hukuman karena ulahnya yang sudah melakukan hal yang tak pantas di dalam jam pelajaran ini.

'Teeet!!' Begitu jam pelajaran berbunyi, tanpa ampun pak guru menyuruhnya di sana sampai jam pelajaran sekolah berakhir. Sungguh nahas padahal dia baru melanjutkan membacanya yang masih bab satu itu.

Kenapa dia begitu suka membacanya ....

Karena ....

Penulis yang menulis cerita itu adalah ....

Sosok yang dia kagumi, dan dia baru tahu kalau penulis novel itu adalah 'Adiknya sendiri!'

****

Berawal dari malam itu, di waktu makan malam bersama keluarga ....

Ilustrasi waktu itu:

TOK! TOK! TOK! *Dia sedang mengetuk pintu kamar yang ditempeli stiker kelinci imut di depannya.

"Tamami ... Tamami ... Tamami-chan ... ayo makan!" tentu saja itu nama adiknya, yang dirasa sudah jarang keluar kamar ini. Dia sengaja mengetuk pintu kamar yang dipandang terlarang itu semata-mata karena perintah ibunya.

Tentu saja, nama seseorang yang dipanggilnya itu adalah nama adiknya yang masih menempuh pendidikan di bangku SMP. Berlatar belakang anak pemurung dan sering tertunduk murung menyembunyikan wajahnya tapi, dari apa yang dilihat oleh laki-laki dengan tatapan ogah-ogahan ini sebenarnya ....

Perempuan yang ada di dalam kamar dengan rambut dan mata cokelat dengan rambut lurusnya yang diikat twintail agak ke bawah, sebenarnya perempuan yang sangat imut, itu pikirnya. Namun, akhir-akhir ini dia jarang melihat sosoknya yang keluar kamar begitu saja.

Tampaknya, adiknya yang imut ini diam-diam sedang mengerjakan sesuatu di kamarnya ....

"Hmmm?" dia bergumam sambil menunggu adiknya keluar kamar karena sedari tadi tidak ada jawaban setelah dia memanggil namanya berkali-kali.

Dia tak kuasa untuk mengintip apa yang dikerjakan adiknya di kamar, hanya bisa mendengarnya dengan mendekatkan salah satu telinganya di daun pintu.

Terdengar suasana yang hening, tidak ada suara keimutan yang keluar dari mulut sang adik. Tetapi, terdengar suara keyboard laptop yang dipencet-pencet dengan cepatnya bak mesin atau robot.

'Sungguh gilaaa!' pikirnya, sambil berimajinasi tingkat tinggi dan bertanya-tanya, 'Apa yang adikku lakukan?'

'Apakah dia tergabung dalam suatu agensi tertentu atau organisasi rahasia dan diberikan misi untuk menyelidiki sesuatu?'

'Memang sih, tampangnya seperti gadis biasa yang lemah yang butuh perlindungan sang kakak atau seorang laki-laki di dekatnya tapi, ketikan keyboard yang aku dengarkan ini terdengar sangat mengerikan.'

Dia mulai meragukan adiknya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghapus prasangka buruknya, "Tidak! Tidak! Tidak! Aku mulai membayangkan yang aneh-aneh," pikirnya dan hal seperti itu mana bisa terjadi di dunia ini, justru hanya ada di dunia anime.

Wajar saja kalau selama ini dia adalah seorang otaku yang menyukai light novel, bahkan dia memiliki cita-cita ingin menjadi kesatria di dunia sihir. Ah~ mana bisa!? Itu hanya ada di dunia khayalan saja.

Tapi, begitu dia menggelengkan kepala, tak sengaja kepalanya terbentur keras ke pintu kamar sang adik dan membuat ketikan keyboard yang dia dengarkan beberapa saat yang lalu menghilang.

"Eh!" celetuknya pelan heran, berharap adiknya yang imut itu segera membuka pintu kamarnya.

"Tama—"

Sang adik membuka pintunya tapi, "Urusai!!" dia tampak kesal dengan kakak yang sudah berdiri lama di depan pintu demi memanggil dirinya untuk makan malam. Dengan semangat membaranya dan mata yang berapi-api sang adik tidak segan-segan melancarkan serangan dengan salah satu kakinya hingga mengenai alat vital sang kakak dan sang kakak kini berjongkok kesakitan di pojok sana.

"Jangan ganggu aku, hmph!" Adiknya sinis sekali. Dia segera menutup kembali pintu kamarnya tampak tidak mau diganggu gugat.

Tentu saja tendangan yang dilancarkan adiknya yang mengenai bagian terlarangnya itu sangat sangat sakit sekali bahkan hingga ingin menangis rasanya.

"Apa sih yang dia kerjakan?" sang kakak sangat penasaran hingga lantunan ketikan keyboard itu terdengar keras bak penuh amarahnya, 'Apa itu dari kelakuanku tadi?'

'Apa aku mengganggu pekerjaan rahasianya?'

'Tapi, dia cukup pendiam juga ....'

'Namun, demi makan malam bersamanya yang telah di siapkan oleh ibu. Aku akan mengatakannya! Sekalipun aku dipanggil lancang karena aku masuk ke kamarnya tanpa izin, aku tidak peduli.'

Jam mulai bertedak dan sudah saatnya selesai makan malam, biasanya menonton anime kesukaannya yang diadaptasi dari light novel yang telah dia beli. Namun, kini dia kecanduan dengan novel lain yang baru-baru ini sedang viral, berharap dia mendapat cetakan pertamanya meskipun di toko buku dekat rumahnya belum ada tapi, begitu melihat spoilernya di internet sangat menggairahkan.

'Ya! Sudah tidak ada waktu lagi ... aku harus segera makan malam bersama adikku menyeretnya keluar paksa dan setelah itu beres, tinggal menonton anime.' Lagian dia tidak mau telat.

"Gomen Tamami!"

CKLEK! Pintunya terbuka begitu saja, benar-benar tidak terkunci dan dia membukanya secara tergesa-gesa namun, begitu dia fokus melihat adiknya yang memasang ekspresi kaget ini tak sengaja kakinya tergelincir oleh sebuah benda dan membuatnya jatuh ke atas paha adiknya.

Muka keduanya memerah tapi, dia sedang memfokuskan pandangannya ke benda yang membuatnya terpeleset itu yang sempat terpental ke dekat adiknya.

"Akh—!!" itu ....

________

To be Continued