•×•×•×•×•×•
•
•
•
Setelah meninggalkan Marineford, Lepus , Hancock, Morrigan, Olive dan Domino beserta Bajak Laut Hati yang masih merawat Luffy dan Jinbei dijemput dan dipandu oleh Bajak Laut Kuja untuk melewati Calm Belt dan menuju Amazon Lily.
Setelah sampai di sana, Bajak Laut Hati beserta Luffy dan Jinbei yang masih dalam perawatan hanya diperbolehkan untuk beraktivitas di sekitar suatu teluk kecil.
Sementara itu, Lepus, Morrigan, Olive, dan Domino tinggal di Istana Kuja dan menghabiskan waktu di sana.
Setelah sampai di istana, Lepus menghubungi para kru-nya yang berada di Skypeia dan Kuraigana. Dia memberitahu mereka bahwa dia baik-baik saja dan saat ini berada di Amazon Lily. Selain itu, Lepus juga memberitahu mereka bahwa mereka diberikan "libur" selama sebulan dan nanti akan menjemput mereka.
Setelah itu, Lepus menghabiskan waktu menemani Hancock yang sedang hamil selagi menunggu surat dari Pemerintah Dunia mengenai kursi Sichibukai.
Karena hamilnya Hancock, Olive yang sudah berusia awal 40-an tahun juga mengutarakan keinginannya untuk punya anak juga selagi masih sempat. Sebenarnya dia juga punya banyak kesempatan untuk punya anak selama masih di Impel Down. Tapi, dia ditangkap dan ditahan di Impel Down sejak berusia pertengahan/akhir 20-an tahun. Dan meskipun tak terlalu lama sejak ditahan dia beruntung bisa menemukan Level 5,5 yang seperti surga di dalam neraka dan tinggal di sana, pada akhirnya itu tetaplah di dalam penjara. Dia merasa tak tega jika membayangkan punya anak yang harus dikandung, dilahirkan, dibesarkan, dan menjalani hidup di dalam penjara tanpa bisa melihat dan merasakan langsung dunia luar. Karena itulah dia tak pernah berniat punya anak sebelumnya. Tapi karena sekarang dia sudah bebas, dia pun berkeinginan untuk punya anak selagi masih ada kesempatan. Lepus pun tidak menolak keinginannya dan menghamili Olive.
Selain itu, Lepus juga berusaha untuk lebih mengembangkan hubungannya dengan Morrigan dan Domino.
Untuk hubungannya dengan Morrigan, Lepus tidak begitu mengalami kesulitan karena meskipun Morrigan tetap dingin dan jarang mau bermesraan, paling tidak masih ada kedekatan. Dan itu menunjukkan Morrigan menerima hubungan mereka.
Akan tetapi, hubungannya dengan Domino masih dingin dan tidak ada banyak perkembangan. Domino tidak banyak berinteraksi dan tetap menjaga jarak dengan Lepus ataupun lainnya dan hanya merespon singkat atau bahkan tidak sama sekali jika diajak berinteraksi oleh mereka. Meski begitu, Lepus hanya bisa bersabar dan terus berusaha menunjukkan ketulusan dan kepeduliannya.
•
•
•
Suatu malam, Lepus datang ke kamar Domino di Istana Kuja. Ini adalah hal yang Lepus lakukan setiap malam. Itu karena Domino lebih banyak menutup diri di kamar, jadi Lepus selalu membawakan makan malam untuknya dan menghabiskan selama setengah hingga satu jam untuk menemani Domino dan berusaha mengembangkan hubungan mereka.
Kamar Domino di Istana Kuja cukup sederhana. Hanya ada satu ranjang, meja dengan dua kursi, satu lemari, dan kamar mandi sendiri. Domino selalu makan malam di meja itu dan Lepus duduk di sebelahnya menemaninya. Dan setelah Domino selesai makan, mereka berdua masih tetap duduk di kursi itu, dan setelah beberapa lama mereka berdua sama-sama diam, Lepus memutuskan untuk mencoba berbicara dengannya.
"Domino, apa kau masih juga belum bisa menerimaku?"
Lepus berkata pada Domino yang duduk di sebelahnya.
"...."
Akan tetapi, Domino tidak merespon sama sekali seakan-akan Lepus tidak ada di sana.
"Domino.... Tak bisakah kau mengatakan sesuatu."
"...."
Pada akhirnya, Domino tetap tidak merespon dan Lepus pun hanya bisa menghela nafas panjang.
"Haahh~.... Domino, memang kita belum lama kenal dan bersama. Tapi kau juga tahu aku selalu berusaha untuk perhatian padamu dan tidak membuatmu merasa sendirian.... Dan meskipun aku adalah bajak laut, kau tentu selama ini juga memperhatikan bahwa aku tidaklah seperti kebanyakan bajak laut yang kasar, beringas, atau semacamnya. Aku benar-benar tulus dan peduli padamu, Domino."
"...."
"Domino, aku berharap kau bisa menerimaku, menerima kami, dan menerima dirimu sendiri. Tapi kau juga tahu aku tidak ingin terlalu memaksamu. Meski begitu, aku berharap kau paling tidak mau berusaha."
"...."
Melihat Domino yang tetap diam dan tidak meresponnya, Lepus pun sedikit mengernyit dan tampak kecewa.
Setelah itu, mereka sama-sama hanya duduk diam.
Dan setelah mereka berdua sama-sama hanya duduk diam selama sekitar lima belas menit, Lepus tampak menunjukkan ekspresi telah memutuskan sesuatu.
Kemudian, Lepus membuka gap, mengeluarkan sesuatu dari sana, dan kemudian meletakkan sesuatu itu di hadapan Domino.
Sesuatu yang Lepus keluarkan tampak seperti buah. Tapi buah ini tampak aneh dan tidak biasa. Itu karena, buah itu tampak berukuran sebesar kepala, berwarna pink-keunguan, berbentuk seperti bunga teratai dengan motif berulir berujung seperti kristal, dan bertangkai putih berulir!
Ya! Buah iblis!
Itu adalah buah iblis tak teridentifikasi tapi diduga Logia Kristal yang Lepus dapatkan dari merampok gudang Kinjishi no Shiki.
"Domino, ini untukmu."
"!!!"
Melihat buah iblis di hadapannya dan mendengar pernyataan Lepus, bahkan Domino tampak menunjukkan ekspresi sedikit terkejut.
Lepus memutuskan untuk memberikan buah iblis itu kepada Domino untuk menunjukkan bahwa meskipun Domino belum bisa menerimanya, Lepus mempercayainya. Percaya bahwa meskipun Domino belum atau tidak bisa menerimanya dan lainnya, dia takkan melakukan hal yang buruk pada mereka meskipun dia punya kemampuan dan kesempatan untuk mencobanya.
"Buah iblis ini belum ada di Katalog Buah Iblis, tapi aku menduga ini adalah Logia Kristal."
"...."
"Aku berharap padamu, Domino."
Setelah mengatakan itu, Lepus pun memutuskan untuk mengakhiri interaksi hari ini dan dia pun berdiri.
"Sudah malam. Istirahatlah...."
Setelah mengatakan itu, Lepus mencium kepala Domino yang masih duduk dan kemudian meninggalkan kamar.
Sementara itu, beberapa lama setelah Lepus keluar kamar dan menutup pintu, Domino yang masih duduk di kursi tampak mengulurkan satu tangannya untuk menyentuh buah iblis itu lalu menundukkan kepala.
•
Selama beberapa hari kemudian, seperti biasa Lepus menemani Domino setelah makan malam.
Dan Lepus melihat buah iblis yang dia berikan tampak masih utuh di meja.
Tapi, setelah seminggu, Lepus tidak melihat lagi buah iblis itu. Dan itu berarti kemungkinan besar Domino sudah memakannya meskipun tidak menunjukkannya.
Tapi karena saat Lepus bertanya kepada Domino dia akan menamakan buah iblis itu sebagai apa, Domino tidak menjawab dan tidak tampak peduli dengan penamaan buah iblis itu. Jadi, Lepus lah yang pada akhirnya menamakannya sebagai Pari Pari no Mi, diambil dari onomatopoeia suara retak/pecah.
•
•
•
•×•×•×•×•×•