webnovel

one of one

"Untuk apa indah tapi tak tergapai?" "Well hanya naga yang bisa menjamahnya." Mendengar jawaban Long Jin, Na Ra tidak menyadari ada makna tersirat disana. "Tapi, aku tidak ingin jadi seperti bulan, meski indah dan dipuja banyak orang dia tetap sendirian." *** "Apakah kau tahu, darah lebih kental daripada air? Semua orang bisa memiliki kekayaan dan pengaruh yang sama besar dengan keluarga Dan.. Namun tidak semua orang bisa memiliki darah keluarga Dan yang mengalir dalam dirinya." "Kau boleh mengambil darahku, jika kau terobsesi dengannya." "Anak-anak kita... di dalam tubuh mereka akan mengalir darah yang sama, berasal dari tetesan yang sama, dan menjadi segumpal daging yang mendiami rahim yang sama."

Talmina_Halim · Urbano
Classificações insuficientes
12 Chs

Unperfect Last

Beberapa menit sebelum pendaratan, pesawat yang kami tumpangi mengalami turbulensi setidaknya selama lima menit akibat cuaca yang berawan.

"Everything will be fine." Ucapnya.

"Take care of yourself." Jawabku.

"Why dont you afraid?"

"Have i?"

"Aku akan mengajarimu apa artinya rasa takut."

Setelah pesawat mendarat dan pintu pesawat dibuka, rupanya kami sudah ditunggu oleh beberapa unit becak yang ditarik oleh manusia. Pakaian mereka sederhana namun bersih, lalu pria itu menuntunku agar kami duduk di kereta yang sama. Sejujurnya perutku terasa mual akibat turbulensi sebelumnya, kemudian kami harus menaiki becak tanpa atap menuju entah kemana dan berapa lama. Rupanya tak lebih dari lima belas menit kami tiba di sebuah bangunan dengan nuansa tradisional namun jelas bahwa terdapat beberapa pembaharuan di beberapa titik. Aku menahan mualku sebisa mungkin, karena aku malas berurusan dengan pria tadi.

Sesampainya disana, pria itu membantuku turun dari becak dan menuntunku masuk ke dalam bangunan tersebut. Meskipun terkesan tua, tapi warna catnya sudah membekas beberapa lapis jadi sepertinya pemilik bangunan cukup memberikan perhatian/pemugaran. Kami pun disambut dua gerbang tanpa pintu, lalu melewati jalan setapak yang terbuat dari campuran agregat dan mortar yang diaduk secara kasar menuju sebuah bangunan utama. Disanalah hingar bingar berasal, bahkan suasana gemuruh juga dengan sangat jelas bisa kita dengar.

Ruangan banyak diwarnai dengan nuansa keperakan, beberapa bola lampu dengan cahaya putih berpijar amat terang di beberapa titik dalam ruangan. Saat pintu ruangan terbuka, kami dihadapkan pada perkumpulan banyak orang yang telah diatur sesuai mejanya masing-masing. Mejanya berbentuk bulat dengan jumlah sepuluh orang pada tiap meja.

Aku tidak tahu apa yang membuat seluruh mata tertuju padaku, apakah karena pakaianku yang berlebihan, tatanan rambutku yang aneh, riasanku yang tebal, atau..."Kenapa mereka melihatku?"

"Menurutmu?" Aku paling malas jika pertanyaan dijawab dengan pertanyaan lagi.

"Kau pasti kesal kan?"

"Sok tahu."

"Kau jelas kesal.. Sebaiknya kau lihat kembali siapa yang mereka pandangi."

"Terserah kau saja." Tanpa kuperdulikan lagi, tiba-tiba dia berhenti dan berbincang dengan seseorang yang cukup tua untuk kupanggil kakek, mungkin.

"I know you cant speak in local language, but you have to learn."

"Excuse me? For what?"

"Future, my dear. Everyone please, today i and my little family, will announce a wedding proposition, between our next generation, Nine Wolf Generation. May God always protect us. And tonight, i present to you, the Dan's Heir, Dan Lu Zhen's daughter."

Beberapa orang memberikan tanggapan yang beragam, ada yang bertepuk tangan dengan senyum mengembang, tak berekspresi, bahkan berbisik-bisik."

"Furthermore, after this Grace, i will celebrating this honor with a wedding agreement for Dan's Family, i mean you darling.." katanya sambil melihatku. "...with my tough young boy, Bai Long Jin." Ujarnya sebagai penutup sambil mengangkat kedua tangan kami ke udara, seolah kami adalah pemenang.

Sesegera mungkin kulepaskan tanganku dari kakek tersebut dan berlari sambil bingung entah kemana kakiku membawa. Aku berjalan menjauhi keramaian, mengikuti jalur karpet hingga aku menemukan sepasang pintu yang terbuka, dimana aku bisa merasakan hembusan angin disana.

*

"Tidak usah, biar aku saja." kataku sambil menghentikan sebagian orangku yang ingin mengejar gadis itu. Aku juga tidak bisa membayangkan menjadi sepertinya, sepulang bekerja kemudian dijemput secara paksa dengan alasan bahwa dia harus menjalani karantina bersama pasien lainnya, kemudian dibius agar tetap stabil dan terjaga selama empat belas hari, lalu dengan semua sumber daya yang kami miliki, seluruh data dan informasi tentangnya dilenyapkan. Setelah genap empat belas hari aku menyelundupkan dia untuk keluar dari negara asalnya menuju kemari, dimana aku berpijak sekarang.

Berbeda lagi dengan treatment yang kuinformasikan pada keluarganya yang tersisa, ialah sebuah mantan ibu panti asuhan yang masih tinggal di rumah sewaan yang sama dengannya, sedangkan sisa barang-barangnya telah dikemas secara rapi dan dibakar sesuai keinginan ibu panti tersebut. Well, there is nothing left from her previous life. Memang dia bisa lari kemana lagi, kecuali kembali padaku.

"Gadis itu sudah saya taklukkan." Tanpa pikir panjang kutampar anak buahku yang bodoh ini.

"Jangan sekali-kali kau menyentuhnya."

"Maaf bos."

"Sekarang dia dimana?"

"Ada di kamar utama."

Rumah yang dijadikan tempat perhelatan acara malam ini adalah Kediaman keluarga Dan, kediaman tertua yang masih dipelihara dan dijaga kelestariannya. Kediaman ini, merupakan cikal bakal berdirinya Sembilan Serigala Putih. Ialah sekumpulan keluarga yang berjuang saat dahulu kala wilayah masih luas dan hanya terdapat kabilah-kabilah dan kami hidup sebagai nomaden (berpindah). Keluarga Dan adalah orang pertama yang memberikan kami tempat bernaung hingga akhirnya kami bisa mandiri dan mendirikan nama keluarga kami sendiri. Nama keluargaku adalah Bai Long (artinya naga putih), tugas kami adalah menjaga stabilitas keluarga besar dan seluruh entitas bisnis di dalamnya.

Keluarga Dan (artinya tunggal), selama ini merekalah keluarga tertinggi yang ada. Namun terdapat migrasi yang berasal dari sisi barat, nenek gadis itu, Dan Bai Hua, mengikuti seorang pria hingga memiliki keluarga di selatan dan melupakan tanggung jawabnya pada keluarga besar.

Dan Bai Hua memiliki saudara lelaki berlainan ibu, namanya Hei Gang. Menurut informasi, Hei Gang adalah anak dari seorang wanita yang bekerja di penghiburan, oleh karena Dan Bai Hua tak juga kembali, maka secara resmi Hei Gang lah yang menjadi penerus keluarga. Setidaknya hingga sampai dengan saat ini, cucu Dan Hei Gang masih menikmati kekayaan bisnis yang ditinggalkan keluarga Dan, namun tentunya dibawah pengawasan keluarga besar.

Hingga akhirnya pada tahun 1970 Dan Bai Hua kembali dan mengambil alih seluruh urusan bisnis dan meninggalkan wasiat bahwa dia memiliki seorang putra, Dan Lu Zhen. Pemberian nama Dan Lu Zhen bukanlah nama asli yang diterima sedari lahir. Entah bagaimana awalnya tiba-tiba pria itu datang ke rumah kami dan membawa bukti bahwa dia adalah putra tunggal Dan Bai Hua, kemudian kami semua berkumpul untuk menyaksikan bukti tersebut serta melakukan upacara inisiasi persaudaraan sedarah. Kemudian pada tahun 1988, Dan Lu Zhen pun kembali menghilang ke selatan, lalu secara tersembunyi tetua keluarga besar memintaku untuk mencari anak yang ditinggalkan Dan Lu Zhen.

Singkatnya seperti itu, sudah seharusnya dia diperlakukan layaknya putri di kediamannya sendiri, bukan sebagai tawanan.