Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Namun, Levi masih berada di area sekolah.
Laki-laki itu berdiri dengan tubuh bersandar pada kap mobil sedannya. Kedua tangan laki-laki itu terlipat di depan dada dengan tatapan lurus ke depan.
Seperti hari-hari sebelumnya, Levi tengah menunggu seseorang. Kali ini bukan untuk diajak pulang bersama, melainkan mengawasi agar orang yang ia tunggu pulang ke rumah dengan selamat.
Putus hubungan tidak membuat Levi melepaskan Arin begitu saja. Walaupun mereka sudah tidak terikat hubungan apa pun dan sudah jarang berkomunikasi, setidaknya Levi ingin tetap menjaga gadis itu dari jauh. Janjinya untuk membuat Arin bahagia masih terpatri dalam hatinya.
Hampir dua puluh menit Levi menunggu di parkiran. Namun, tak kunjung ia melihat sosok Arin keluar dari gedung sekolah. Beberapa kali Levi menilik jam hitam yang melingkar di pergelangan tangan.
"Seharusnya Arin sudah keluar jam segini," gumam Levi heran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com