Briena melirik jam di dinding ruangan baby, masih menunjukan pukul 3 dini hari. Semenjak tengah malam, Klea memang sering terbangun dan menangis. Makanya Briena memutuskan untuk tidur di ruangan baby.
"Kenapa? Klea nangis lagi?" tanya Vian datang dari pintu yang mengarah ke kamar.
"Iya." Briena mengangguk sembari sibuk menidurkan putrinya yang tak henti menangis.
"Biar aku saja." Vian mengulurkan tangannya dan mengambil alih tubuh kecil Klea.
"Kata Mama, memang wajar kalau bayi rewel setelah imunisasi. Badan Klea juga sedikit panas, kata Kiara itu efek dari imunisasi. Aku tadi sudah memberinya obat penurun panas sesuai anjuran dari Kiara," ucap Briena menjelaskan.
"Cup, cup, sayang. Ini Papa, Cantik." Vian berusaha menimang nimang Klea. Anak kecil itu menangis di pelukan Vian. Lambat laun, tangisannya perlahan memudar.
Briena menatap putrinya dengan sorot khawatir. "Apa kita perlu membawanya ke dokter?" tanyanya kemudian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com