Hujan semakin lebat, angin berhembus dengan kencang. Kolam lele, hampir penuh oleh tetesan hujan. Lalu dia menarik sebuah tuas, hingga atap terbuat dari plastik menutupi kolam. Kemudian, dia kembali dengan baju agak basah. Wajahnya yang basah, tidak bisa menutup kesedihan yang sedang dia rasakan. Dia teringat dua bulan, ketika Luna masih tinggal dengannya. Fadil dan kedua kekasihnya, bermain hujan-hujanan depan halaman rumah. Pada akhirnya, luka kembali terbuka. Sekilas Fadil melihat, Sarah mengintip di balik jendela.
"Setidaknya elu masih ada Sarah," kata Dimas.
"Tetap ada yang kurang mas," balasnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com