Mereka bertiga pun tertawa, sedangkan Elisa malu ditertawakan oleh mereka bertiga. Elisa pun sadar, kemampuan matematika sangat buruk. Tapi, dia protes tidak ingin sekolah dasar. Namun Fadil, bersikeras untuk menyekolahkannya.
"Elisa tidak ingin masuk sekolah dasar!" ujarnya memberikan persyaratan kepada Fadil.
"Boleh, kamu akan langsung masuk ke kelas tiga SMP, tapi dengan satu syarat. Kamu harus lulus ujian dariku dengak skor minimal delapan puluh," timbal Fadil memberi tantangan. "Setuju?"
"Setuju! Tuan lihat saja, bahwa Elisa yang hebat ini akan mendapatkan nilai terbaik!" jawabnya dengan percaya diri.
"Nice, semangat yang bagus. Ujian akan dimulai pada akhir tahun, persiapkan dirimu."
"Siap! Elisa pasti akan mendapatkan nilai di atas rata-rata," janjinya kepada Fadil dengan penuh semangat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com