Chapter (38)
...
Dokter Isal sendiri merasa bersalah, dan tidak enak dengan Andin, dokter Isal berpikir kalau Andin pasti sangat kecewa pada nya. Tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan dokter Isal lebih penting saat itu. Jadi, menurut dokter Isal seharusnya Andin bisa mengerti dengan ucapan suster tadi.
Dokter Isal kini sudah selesai membereskan peralatan nya. Sekarang dia mulai berjalan keluar dari ruangan tempat dia berada saat ini.
"Sekarang aku langsung pulang saja, atau... (dokter Isal berpikir sejenak)
Tanpa berkata - kata lagi, dokter Isal mulai melanjutkan jalan nya, dengan langkah kaki yang cepat.
" Hei, lihat itu... itu dokter Isal, kan?"
"Ya, itu dokter Isal. Mau kemana dia, seperti nya sedang terburu - buru?"
"Hmm, iya... Aku tidak tahu, mau kemana dia."
"Mungkinkah dokter Isal mau ke ruangan pasien VVIP itu?"
"Pasien VVIP, siapa?"
"Iya, pasien VVIP, yang di fasilitasi oleh Dipta Ramadhan itu!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com