"PAK SEBENARNYA ALGIS SEDANG HAMIL" kata Panji dalam satu tarikan nafas.
"....."
Sesaat suasana menjadi hening.
Lalu terdengar suara gelak tawa Pak Prayitno. Pria paruh baya itu tertawa mendengar kata-kata Panji. Inikah hal yang dari tadi ingin dikatakan oleh anak dari atasannya. Tidak hanya Pak Prayitno, Bu Ambar dan Ajeng pun ikut tertawa geli dengan apa yang baru saja mereka dengar.
"Kalo gak bisa bercanda gak usah dipaksain" kata Ajeng sambil terkekeh.
"Hus... Ajeng gak boleh ngomong gitu" tegur Bu Ambar pada anak gadisnya sambil menahan tawa.
Wanita itu pun sebenarnya ingin tertawa mendengar Panji yang tiba-tiba dengan lantangnya mengatakan jika Algis tengah mengandung. Tapi ia tahan, wanita itu tidak enak hati dengan kedua orang tua Panji.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com