"Maaf, Dad. Arland bersalah..." lirih pemuda itu.
Alaric tersenyum simpul. Tatapannya yang terlihat dingin kini menatap putranya.
"Daddy jangan bilang Mami ya... kalau Arland seringkali terlewat batas..." Arland terlihat ketakutan. Dia seringkali terlewat batas. Mulai dari merokok sampai hal yang sangat ibunya melarang, bergaul dengan sembarang orang.
Dan Arland benar-benar melanggarnya. Dia bukannya tidak tahu siapa Hendrik, nama yang sang Ayah sebut.
Hendrik, si pengguna narkotika.
Arland bergaul dengan mereka.
"Mami mengetahui semuanya. Dia bahkan yang memberi tahu Daddy tentang hal ini." Kata Alaric, membuat Arland terkesiap. Dia tidak menyangka dengan apa yang didengarnya. Ibunya mengetahui semuanya?
Tetapi, kenapa ibunya diam seolah tak tahu apapun?
"Kamu penasaran kenapa Mami diam?" Arland mengangguk layaknya orang bodoh.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com