webnovel

My partner my love

Bekerja adalah satu-satunya cara mempertahankan hidup dari kesengsaraan. Alaric harus menjadi partner dengan wanita yang dulunya pembuat onar? Menjadi detektif tidaklah mudah,dengan masa kelam yang masih mengelabui alaric. Bisakah alaric mengungkap pembunuhan ibunya? Bagaimana dengan mereka yang akan membantu keseharian alaric dalam menjalankan tugas dan misi? Saksikan kisah mereka di MY PARTNER MY LOVE♥️

dwrld · Urbano
Classificações insuficientes
10 Chs

ten

#10."Pepatah mengatakan, jika kita bekerja keras maka kita akan bisa menggiling tongkat besi menjadi jarum"

"Rionn!!"teriak Nia langsung berlari kearah suara tembakan.

"Diamlah,ini cara mereka agar bisa diam"ucap aric tanpa menghadap ke Nia.

"Nia,tembakan"ucap Julian ketakutan.

"Siapa yang..."ucapan Kevin terputus.

Nia langsung menunjuk kearah aric.kevin dan Julian melihatnya terkejut.aric melakukan itu untuk kedua kalinya.kevin dan Julian langsung menggelengkan kepala.nia kembali kekorban yang sudah lemah dan hampir kehabisan darah.

Aric mengamankan semua yang ada didalam club malam tersebut dan membawa mereka kekantor polisi.

Nia menggiring orang yang tertusuk pisau tersebut kedalam ambulance.pak Will dan pak jer yang menjadi walinya.nia,Kevin dan Julian serta aric bergegas menginterogasi masing-masing dari mereka.nia menanyakan detail apakah mereka mengenal atau melihat seseorang seperti yang ditunjukkan oleh Nia.

Aric menarik wanita yang dicurigainya.aric dengan kasar menanyakannya.tetapi wanita itu terus mengelak.

Nia pelan-pelan melasang pelacak pada wanita itu dan membiarkan wanita itu bebas.nia butuh bukti yang kuat untuk menangkap wanita itu.aric marah kepada Nia karena Nia membiarkan wanita itu pergi.nia mengabaikan aric.nia langsung mengikut Julian dan Kevin kerumah sakit dan meninggalkan aric sendirian.

Sesampainya dirumah sakit Nia melihat lelaki itu ,pak Will menjelaskan bahwa lelaki itu hampir tidak tertolong karena kehabisan darah.pak Will mengatakan mereka tidak bisa menginterogasi lelaki itu dalam waktu yang cepat.

"Bagaimana ini?",tanya Nia mengigit jarinya.

"Kita hanya perlu berdoa."ucap Kevin memegang bahu Nia.

"Kita harus segera mengangkatnya."ucap Nia.

"Aku sudah memasang pelacak"sambung Nia mengejutkan Julian dan Kevin

"Apaa?",ucap Julian terkejut.

"Dengan cara begitu kita bisa menangkapnya."sambung Nia dengan yakin.

"Apakah pak Will tau?"tanya Kevin

"Diamlah",ucap Nia pelan.

"Ayo pergi dari sini"ucap Kevin menarik julian dan Nia sekaligus.

"Rion mana?"tanya Julian.

"Kenapa kalian tidak pernah akrab"tanya Kevin

"Diamlah tidak usah berbicara tentang sigila itu lagi."sambung Nia merangkul kedua temannya.

"Ayo beristirahat"ucap Nia.

"Aku ingin makan burger",sambung Kevin memegang perutnya.

"Ahh,ayo kita makan itu saja."ucap Julian.

Mereka bertiga pun mengisi perut mereka tanpa aric.disisi lain aric dihubungi oleh ibu angkatnya,aric mengunjungi ibu angkatnya.aric membelikan buah tangan untuk ibu angkatnya yang sudah lama tidak ia kunjungi setelah sampai aric memeluk erat ibu angkatnya yang mengasuhnya.

Aric makan bersama ibu angkatnya.

Setelah itu,mereka semua dikumpulkan dalam markas mereka kembali.pak Will memberikan arahan bahwa mereka menemukan lokasi yang diduga gembong itu berada.tetapi pak Will masih mengirim mata-mata.pak Will menjelaskan lagi kedetailan tersangka disini.setelah itu pak Will menyuruh mereka memeriksa berkas.kemudian mereka kembali bekerja.

"Rion berikan aku flashdisk."ucap Julian.

"Hmm"aric langsung melemparnya.

"Rion kau sudah makan?"tanya Kevin.

"Sudah"jawab aric singkat.

"Kalian tidak boleh kelahi terus"sambung Kevin.

"Benar,itu tidak baik."sambung Julian.

"Diamlah"ucap Nia mengeluarkan penggaris besinya.

Aric,Kevin dan Julian yang melihatnya langsung bubar dan berubah menjadi suasana yang panas.

"Haruskah kita makan eskrim selepas ini sebelum menangkap mereka?"tanya Julian.

"Hmm,aku mau yang cokelat"ucap Kevin.

"Nia,Rion?"tanya Julian.

"Hmm"ucap Rion.

"Niaa, ayolahh",ucap Kevin dengan manja.

"Ahh iyaa"jawab Nia.

Mereka bergegas menyelesaikan kerja mereka dan bersantai sebentar,mereka keluar bersama mereka membeli eskrim dan duduk bersama.mereka membahas tentang penangkapan nanti.aric hanya diam dan memakan es krimnya.

Setelah selesai,mereka pun kembali dan bersiap,mereka mengambil peralatan lengkap mereka dan memulai aksi mereka.bersama pak Will dan pak jer.

Setelah tiba dilokasi mereka langsung menangkap mereka yang sedang membuat barang haram itu.wanita yang tertangkap dan bebas itu terkejut berusaha lari tetapi akhirnya aric langsung menangkapanya.nia langsung memborgol mereka semua.setelah selesai petugas mengiring mereka ke sel tahanan.aric berada diruang interogasi.aric menanyakan dimana kepala pemimpin nya.ternyata wanita itu menjawab lelaki itu kepulau yang tak diberi taunya.aricenggebrak meja sehingga wanita itu berbicara lagi.

Aric melaporkan pak Will bahwa kepala pemimpin mereka tidak disni.merka berada disalah satu pulau diseberang.pak Will menyuruh petugas dan mata-matanya mencari pemimpin itu.aric kembali kemarkas melihat ketiga temannya terkulai lemas karena banyak berkas yang harus diselesaikan.kemudian aric melihat Kevin dan Julian keluar dari markas dan tersisa Nia saja.

"Kenapa banyak sekali?"tanya Nia menundukkan kepalanya.

"Ah badanku"sambung Nia memukul belakangnya.

"Kapan aku tidur nyenyak"sambung Nia mengerucutkan bibirnya.

"Lelaki itu aku masih kesal melihat mukanya."sambung Nia memainkan penannya.

Aric mendengar ocehan Nia dan tersenyum.aric pergi ke supermarket membelikan susus stroberi.aric berlari dan berjalan perlahan.aric menyodorkan susu stroberi kepada nia.nia langsung mengambilnya dan langsung meminumnya.

"Ahh terimakasih"ucap Nia membalikkan badannya.

"Hmm"jawab aric singkat.

"Astaga"ucap Nia terkejut.

"Ambil lagi"ucap nia menyodorkan sisa susu stroberi yang diminumnya.

"Apaa"ucap aric kesal.

"Aku membelinya untukmu."ucap aric.

"Bahkan kau berat mengatakan maf"sambung nia. Kesal.

"Kau ini."ucap aric.

"Apaaaa"teriak nia.

"Maafkan aku"ucap aric langsung duduk dikursinya.

"Kau puas."teriak aric langsung mengerjakan tugasnya.

"Kau mengatakannya tidak tulus"ucap Nia.

"Terserah kau"ucap aric.

"Wahhh apaa ini?"tanya Kevin.

"Kalian masih kelahi?"tanya Julian menghampiri Nia.

"Diamlah"teriak Nia dan aric serentak.

"Kec,Jul pak Will suruh kemarkas."perintah pak jer.

"Ah kalian juga",sambung pak jer langsung meninggalkan mereka.

Mereka berempat bergegas keruangan.dan mengambil posisi.

"Aku sudah menemukan pulaunya."ucap pak Will.

"Kevin dan Julian tetap disini.",ucap pak Will.

"Aric dan Nia pergilah kepulau itu"sambung pak Will.

"Tidak bisakah bapak menukar orang?"tanya Nia.

"Tidak"teriak pak Will tegas.

Nia yang mendengarnya langsung terdiam.kevin dan Julian menyenggol nia.kenapa Nia berani menanyakan hal seperti itu.

"Besok kalian sudah berangkat dan menjalankan tugas."ucap pak Will.

"Begitu juga kau dan kau"sambung pak Will menunjuk Kevin dan Julian.

"Siap pak"jawab mereka serentak.

Pak Will dan pak jer langsung bergegas meninggalkan mereka.nia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Mereka berempat keluar dari markas dan melanjutkan kerja mereka.setelah selesai mereka berempat berpisah dan pulang untuk melanjutkan kerja mereka besok.

Keesokkan harinya Nia dan aric sudah dipelabuhan.pak jer memberikan mereka tiket dan sedikit makanan untuk diperjalanan sekitar satu jam

Nia dan aric selama diperjalanan tidak berbicara.merka hanya menatap kearah laut.mendengar suara burung dan angin yang menerpa mereka.sesekali mereka mencuri pandang.dan mengalihkan wajah mereka kehal yang lain

"Partner,aku akan memaafkan mu kali ini"ucap Nia memecahkan suasana.

"Aku serius,ini membuatku sedikit canggung"sambung Nia memasukkan tangannya kedalam sakunya.

"Hmm,soal itu aku serius meminta maaf padamu"ucap aric membuka suaranya.

"Baiklah"ucap Nia tersenyum.

"Mari bekerja dengan baik"ucap Nia yakin dan tersenyum.

Sesampainya mereka disana,mereka mencari penginapan.mereka bertanya tentang seseorang atau tersangka kepala pemimpin mereka berkata bahwa lelaki itu sampai srmalam dan menginap didaerah sini.nia pun mengatakan dengan aric,aric memastikan tempatnya.kemudian aric mencari penginapan.

Sesampainya di penginapan aric dan Nia turun.

"Permisi Bu,aku mau 2 kamar untuk malam ini saja"ucap aric.

"Ahh,kalian pasti dari kotakan"ucap nenek tua itu.

"Aku hanya punya satu kamar"ucap nenek tua itu.

"Kepenginapan lain saja."ucap Nia.

"Aku sudah bertanya tadi,semuanya penuh karena tempat ini terpencil",jelas aric.

"Apakah aku harus bermalam dengannya?"tanya Nia dalam hati.

"ahh,dia pernah menciumiku"sambung Nia melebarkan matanya.

"Ahhh,tidakkkk",rengek Nia didalam hatinya.

BERSAMBUNG 〰️