Tubuh Nayla merosot terduduk di sofa, apa yang di dengarnya dari Bik Ummah seakan menusuk jantungnya.
"Apa yang bisa aku katakan sekarang Bik Ummah, apa sebuah penyesalan bisa mengembalikan Mas Ardian padaku?" ucap Nayla dengan airmata yang sudah mengalir deras.
"Sabar Non Nayla, segala niat yang baik pasti akan berakhir dengan baik, pesan Bibik satu saja, jangan pernah menandatangani surat cerai Den Ardian, Den Ardian sangat mencintai Non Nayla." ucap Bik Ummah.
"Kalau Mas Ardian mencintaiku, kenapa menceraikan aku Bik Ummah?" Tanya Nayla tak mengerti di saat dia sudah menetapkan hatinya, di saat itu pula surat cerai dia dapatkan.
"Den Ardian menginginkan yang terbaik buat Non Nayla walaupun itu sangat menyakiti hati Den Ardian sendiri." ucap Bik Ummah dengan hati yang sesak jika mengingat hidup Ardian sudah tidak lama lagi.
"Bik Ummah, apa Bik Ummah yakin tidak tahu di mana Mas Ardian di mana?" tanya Nayla lagi dengan rasa putus asa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com