Monica mendudukkan dirinya di kursi berseberangan dengan meja kerja Dean. Dia menatap Dean yang tampak kesal. "Sebenarnya ada apa? Apa yang telah Kareen lakukan?"
"Aku hanya muak dengan sikapnya yang selalu menjelekkan Bryana. Apa dia lupa bahwa Bryana adalah pemilik perusahaan ini, Bryana lah orang yang menerimanya di sini hingga dia disukai oleh Raymond, lalu tinggal di rumah kami. Aku merasa dia semakin kelewatan." Dean menjelaskan dengan tatapan begitu dingin dan ketus.
Monica menghela napas, kemudian menyandarkan tubuhnya pada bahu kursi berwarna hitam itu. "Yang terpenting hubungan mu dan Bryana tetap damai itu sudah tamparan untuk membuatnya sadar bahwa tidak ada gunanya menjelekkan Bryana di depanmu terus menerus. Bukankah kamu lebih memahami Bryana sebagai istrimu dibanding perkataan Kareen, kan?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com