webnovel

My Husband is not Gay

Lelah melihat kelakuan Antonio yang sangat brandal, terikat obat-obatan dan sampai melakukan hubungan dengan sesama jenis, membuat tuan Dennis mencarikannya seorang istri. Perempuan yang di pilih adalah Tya. Anak salah satu orang kepercayaannya yang mencoba korupsi dengan perusahaan milik tuan Dennis. Ia memberikan sebauh timbal balik pada Tya, jika gadis itu mau menikah dengan putranya, maka ayahnya, Adam Joetama akan di bebaskan dari penjara atas kasus korupsi tersebut. Demi membantu sang ayah, akhirnya dia menerima tawaran tersebut. Berlandaskan dendam kemarahan pada keluarga Frederick yang di anggap Tya tidak adil dengan kasus ayahnya. Tya bertekad akan membuat Antonio Frederick jatuh cinta padanya. Dan setelah itu, akan dia permainan cinta pria tersebut. Meski sangat mustahil karena pria itu punya mental seksual menyimpang. Namun Tya yang cantik selalu berusaha mengejar cinta itu. Perlahan, hidup bersama. Membuat Tya takut, kalau hatinya berkhianat dan malah terbalik jatuh cinta pada Antonio. Akankah Tya bisa bertahan dan tidak jatuh cinta pada Antonio? Atau justru keduanya terikat bersama dalam sebuah rasa yang tidak seharusnya ada?

KN_Author · Urbano
Classificações insuficientes
127 Chs

Kunjungan Menyebalkan Tuan Arogant

Malam harinya Tya termenung di kamar. Ia yakin pria tadi tidak menerima perjodohan aneh ini. Melihat dari sikapnya, pria itu marah sekali.

Satu sisi Tya senang karena tidak perlu terikat dengan pria bar-bar. Liat saja penampilannya. Gelar pangeran tapi kelakuan seperti preman. Ganteng sih, tapi cukup mengerikan untuk menjadi suami. Ia jadi teringat sinetron suami brengsek yang suka menyiksa istri. Apa dia harus menjalani cerita seperti itu?

Oh, itu mengerikan.

Tapi di sisi lain, pastinya sang ayah tidak akan di bebaskan. Itu menjadi pikiran kalut tersendiri baginya.

Tadi saat pria itu pergi, tak lama ia pun pamit. Karena memang kehadiran dirinya di sana semata untuk menemui pria itu seperti yang di inginkan tuan Dennis.

Setelah melihat kondisi ayahnya, Tya berfikir keras dan pada akhirnya menelpon tuan Dennis melalui kartu nama beliau. Dan jadilah dia ada di rumah tuan Dennis itu tadi.

Ia sama sekali tidak menyangka akan langsung di perkenalkan. Yah, mungkin kala itu ekspektasi Tya terlalu tinggi. Ia berfikir mungkin saja pria itu setidaknya berpenampilan baik mengingat anak orang terhormat.

Tapi dari pandangan pertama saja rasanya sangat mengecewakan. Asisten Tuan Dennis jauh lebih rapi dari pada pria yang berstatus anaknya. Tya tidak mengerti kenapa pria itu bisa hanya mengenakan pakaian seperti itu di ruang makan dengan keluarga besar di sana.

Dan, melihat nyonya Ellyana juga tampak tidak menyukainya....

Tya jadi agak ragu tentang kemungkinan balas dendam dan mencoba mengikat hati pria itu. Bisa saja ini akan menjadi cerita catatan hati seorang istri yang tersiksa. Dan yah, itu tidak akan pernah mau Tya jalani.

Amit-amit jabang bayi!

Rencananya hanya ingin tuan Dennis tau bagaimana rasanya ketika tidak punya kekuatan untuk bertindak, sementara keadaan orang yang di sayangi mulai memburuk.

Kalau bersaing secara harta, maka Tya kalah. Yang dia punya saat ini cuma rasa. Mungkinkah dia bisa melilit hati putra Tuan Dennis itu dan memberikan pelajaran melalui putranya itu bagaimana rasa sedih yang saat ini ia alami.

Sedang larut dalam lamunannya, tiba-tiba ia mendengar ketukan pintu dari luar. Saat itu ia melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah 7 malam.

Siapa yang bertamu?

Cepat-cepat Tya berjalan ke ruang tamu dan membuka pintu. Mungkin saja ini kakaknya. Setidaknya kalau kakaknya datang ia bisa meminta pertolongan mengenai ayah mereka.

Saat pintu terbuka, Tya terdiam sembari mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali dengan heran.

****

"Kau tau, setelah kau pergi karena rasa tidak terimamu, maka aku akan langsung menjadi pewaris keluarga Frederick! Sementara kau, akan jadi pecundang selamanya."

Antonio benci ketika perasaannya membenarkan tentang perkataan Jeremy. Bahkan dirinya sendiri tidak percaya tentang kemampuan dirinya. Apa sepecundang itu ia?

Baiklah, anggap saja ini rencananya untuk membalik keadaan. Mungkin rasa sayang Daddy-nya akan berbalik padanya. Sementara itu dia bisa menyingkirkan Jeremy yang penjilat itu.

Dibandingkan harus menjadi gelandangan di jalan, sementara Jeremy yang suka menjilat pada Daddy-nya itu malah menjadi ahli waris keluarga, lebih baik baginya untuk sedikit mengalah.

Akhirnya, di detik terakhir pikirannya untuk mengepak pakaian, Antonio malah mencari setelan pakaian yang bagus untuk menemui gadis yang di perkenalkan Daddy-nya tadi.

"Kau tidak akan mempersilakan aku masuk?!" tanya Antonio dengan nada kesal melihat Tya yang terpaku lama memperhatikan penampilannya.

Yah, Antonio akui dia memang tampan. Jadi wajar saja banyak wanita yang kagum padanya.

Tya tampak tersadar dari ketercenungannya. Ia mundur dua langkah mempersilahkan Antonio masuk.

Pria itu berjalan melewati Tya dan masuk ke rumah.

'Mau apa dia ke sini?' batin Tya bertanya-tanya.

"Ma-maaf, ada keperluan apa anda kemari?" tanya Tya dengan nada gugup.

"Begitu cara bicara pada calon suami? Kau kaku sekali," kata Antonio setengah cuek. Dia tau kedatangannya ini pastinya mengejutkan. Tapi abaikan saja.

Tya tercenung beberapa saat.

Calon suami?

Ia hampir tertawa terbahak-bahak mendengar pengutaraan Antonio. Apa pria ini menerima keinginan orang tuanya? Kelihatannya tadi pria ini seperti tidak suka.

Harus ia anggap apa ini semua? Keberuntungan atau malah kesialan?

"Kau suka melamun atau memang autis?"

Oh? Tya menggeleng cepat.

"Heh, aku ini calon suamimu. Mana sopan santun calon istri. Buatkan aku minuman atau apa begitu," cerocos Antoni.

"Minuman?" ulang Tya tidak percaya.

"Ya iya. Aku ini calon suamimu. Kau lupa?"

Tya sama sekali tidak lupa kalau tuan Dennis memperkenalkan Antonio sebagai calon suaminya. Tapi, sungguh tidak di duga pria ini akan datang kemari dan menekan-nekan kalimat calon suami begitu

"Tunggu sebentar. Aku akan buatkan," ujar Tya mengalah kemudian berlalu ke dapur.

Rasanya kesal sekali melihat tingkah Antonio yang arogan ini. Bisa tidak bicara lembut padanya? Setidaknya bicara dengan nada intonasi santai. Tidak perlu membentak begitu.

"Buat kopi pahit yang panas," perintah Antonio sebelum Tya menghilang di balik dinding.

Di dapur Tya membuat minuman sembari menggerutu. Kedatangan Antonio yang tidak di duga, juga kelakuan aneh pria itu, sungguh membuat pusing.

Kenapa dia datang lalu memerintahnya sesuka hati?

Pakai acara buat kopi. Dan apa katanya tadi? Kopi pahit panas? Oh, baiklah. Akan Tya buatkan yang super panas.

Ia menuangkan air panas kegelas kopi. Benar-benar air panas tanpa campuran apapun. Juga kopi pahit tanpa gula.

Ide gilanya juga menuntun Tya menambahkan garam di dalam kopi itu.

Ia tersenyum miring begitu melihat hasil karyanya. Sangat hati-hati Tya membawa minuman itu. Takut air panasnya kena tangan dan malah kena senjata makan tuan.

Ini khusus untuk Antonio itu yang aneh dan datang tiba-tiba menyuruh nyuruhnya sesuka hati.

Ke ruang tamu dan meletakkan cangkir kopi di atas meja.

Pria itu tengah sibuk dengan ponselnya. Ia melirik sejenak pada Tya. "Ganti pakaianmu," perintahnya.

"Untuk apa?" tanya Tya.

"Kubilang ganti ya ganti," tekannya.

Antonio mulai menyimpan hpnya, begitu pria itu hendak meraih kopi, Tya dengan cepat ke kamar. Pastinya akan ada lidah yang terbakar.

Lebih baik pura-pura menurut saja. Ia cepat-cepat naik tangga dan bersembunyi di kamar. Mengunci pintu dan menghitung.

Dalam hitungan tiga, suara cangkir pecah terdengar. Beserta umpatan-umpatan Antonio yang sampai ke kamar.

Tya tertawa puas berhasil mengerjai pria itu. Beberapa detik setelah itu, ia dengar langkah cepat yang menuju ke arahnya.

Antonio berdiri di depan kamar Tya yang di kuncinya rapat-rapat. Mengomel di luar sana sambil menggedor-gedor pintu sambil marah-marah.

"Buka! Hey! Kau memang gadis gila tidak tau diri!" maki Antonio.

"Kau berusaha meracuniku hah?"

"Heh!"

Sementara Tya di dalam memilih tidak membuka pintu kamar dari pada di seruduk banteng mengamuk di luar sana. Meski ngeri, dia masih bisa merasakan sisa-sisa jenaka karena berhasil mengerjai Antonio.

Bersambung....

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

KN_Authorcreators' thoughts