"Devan kok bisa tidur di sini? Sejak kapan dia pindah ke sini?" Amel bertanya-tanya dalam hati. Seingatnya sebelum tidur Devan keluar dari ruangan itu untuk mencari angin katanya.
Amel tak terlalu memperdulikan hal itu, dia segera membersihkan diri di kamar mandi, setelah itu barulah Evans terbangun.
"Oma," panggil Evans.
"Iya, Sayang."
"Oma, aku mau pipic," kata Evans.
"Ya sudah, ayok sini Oma antar," Amel membantu Evans untuk berdiri dan mengantarnya untuk membuang air kecil.
"Oma, Mamah kok belum bangun?" tanya Evans sekembalinya dari kamar mandi.
"Mungkin semalam Mamah kamu tidurnya larut malam," jawab Amel.
"Aku mau bangunin Mamah cama Papah," ujar Evans.
Tanpa bisa di cegah lagi Evans naik ke atas perut Devan kemudian dia menarik hidung Devan cukup keras, tak lupa dia juga meniup telinga Devan sambil tertawa-tawa bahagia.
"Eum ... siapa sih ini?" gerutu Devan dengan mata yang setengah terpejam.
"Ini aku Papah," jawab Evans masih dengan tawa riangnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com