"Aw, Dev. Lepas! Sakit," ringis Kanaya.
"Gak akan aku lepasin, Nay. Aku gak akan ngebiarin kamu Deket sama cowok lain," jawab Devan. Sepertinya rasa malu sudah tidak lagi dia perdulikan, yang terpenting adalah agar dia bisa tetap bersama Kanaya.
"Lo gila ya? Apa Lo lupa kalau sekarang Lo itu bukan siapa-siapa gue lagi. Jadi punya hak apa sampe Lo ngelarang-larang gue buat dekat sama orang. Dulu aja, Lo tiba-tiba nikah sama dia bisa? Terus kenapa sekarang gue enggak? Toh, sekarang gue bebas mau Deket sama siapa aja," tukas Kanaya dengan tatapan nanar. Yang paling Kanaya tidak suka dari Devan adalah sikapnya yang selalu seperti ini. Seolah-olah dia masih memiliki hak penuh atas Kanaya, padahal kenyataannya tidak sama sekali. Apalagi, Devan sendiri pun sudah mempunyai seorang istri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com