Seminggu setelah kejadian pilu itu,lea mencoba bangkit dari sedih nya,dia ingin membuka hati nya untuk fio yang sudah selalu memberi perhatian membantu setiap pekerjaan sulit yang di alami oleh lea.
Hari itu hujan deras mengguyur kota itu,lea melihat ke luar jendela ruang kerja nya dengan segelas kopi.
Tiba-tiba terdengar suara riuh di luar ruangan,lea bergegas melihat keadaan di luar
"Ada apa ribut?" tanya lea ke sekretarisnya.
"Lea pihak keamanan baru memberi kabar ada orang yang datang dan melukai beberapa orang teman kita" jelas sea sambil ketakutan.
"Di mana?" lea bertanya panik.
"Si lantai tiga "lea langsung menekan tombol liff menuju lantai tiga sea yang panik mengikuti dari belakang.
Sesampainya di sana,seorang wanita memakai topi dan masker berteriak menyuruh kariawan memanggil boss mereka.
Sedangkan dea sudah tersungkur di lantai dengan luka di legan nya,cris tampak memegangi perut nya yang terkena senjata tajam wanita itu.
Sedang sekarang sisi menjadi sandra nya pisau tajam itu di buat di leher sisi yang sudah mulai mengeluarkan darah segar.
"Mana bos kalian suru dia ke sini "teriak nya kepada orang yang berkumpul di sana,security pun nampak tak berdaya karna pergerakan mereka akan berdampak buruk bagi sisi.
"Saya di sini "lea menjawab tepat setelah dia keluar dari liff.
"Awas lea!! Tunggu polisi datang pergi lea"teriak cris.
"Kamu udah telepon polisi? "lea berbisik kepada sea yang berdiri di belakangnya.
"Sudah lea,polisi bisa saja datang terlambat" jawab sea bergetar.
"Apa mau mu?" lea bertanya pada wanita bertopi itu.
"Aku mau kamu berlutut minta maaf".
"Hanya itu kenapa harus melukai orang-orang ku "lea tersenyum sinis.
"Diamm!!! berlutut cepat minta maaf"
"Sandra apa hidup mu begitu menyedihkan? apa maaf ku akan memperbaiki karir mu yang sudah berakhir?" lea tertawa.
"Ternyata kamu tau?? Leher orang ini bisa putus karna omong kosong mu jadi diam dan lakukan apa yang ku perintah".
"Baik lah jika maaf ku sangat berguna bagi mu,tapi ingat setelah maaf ini maka hidup mu akan menjadi lebih buruk dari ini "lea mengancam.
"Hahaha hidup ku sudah hancur karna mu,apa yang lebih dari ini?" wanita itu menggores leher sisi dengan pisaunya.
"Baik baik aku akan berlutut meminta maaf" kemudian lea membungkukkan badan nya hendak berlutut.Sandra yang melihat itu segera mendorong sisi jatuh ke lantai dan berlari menuju lea yg sedang berlutut.
"Awas lea "cris berteriak kencang.
"Jangan ada yang dekat" lea berteriak.
Lea sontak berdiri dan menahan tangan sandra yang hendak menyerang nya,Sandra yang kalah kuat terjerembab ke lantai kemudian berdiri lagi dan berlari ke arah lea menggores tangan lea dengan pisau nya.lea yang sudah terluka marah kemudian berlari ke arah sandra memegang tangan gadis yang memegang pisau kemudian merampas pisau itu,lalu mendorong sandra lagi ke lantai,sesat kemudian seorang security menarik tangan sandra ke belakang menahan nya agar tidak bergerak sebelum polisi datang.
"Pastikan dia tidak keluar dari penjara" teriak lea kepada security yang sudah memegang sandra.
"Kenapa kau harus menghancurkan hidup ku!!.
"teriak sandra yang di pegang oleh security.
"Apaa?? aku tidak pernah menghancurkan hidup mu,justru aku membantu hidup mu lebih baik, jika tidak karna kebaikan orang tua ku wajah mu yang pas-pasan tidak akan pernah masuk majalah model,dan kau tidak akan pernah sekolah di tempat yang bagus"
"Lepass kan akan ku bunuh kau "teriak sandra yang masih meronta.
"Harus nya kau hidup lebih baik,tidak seperti ini.
"lea tersenyum memegang luka nya.
"Leaa kita ke rumah sakit "sea mengarahkan beberapa orang yang terluka untuk ikut di bantu para kariawan yang ada di situ.
"Ayokk turun dasar pembuat onar "teriak security menarik sandra dengan kasar
Semua kariawan yang terluka di bawa ke rumah sakit terdekat,tidak ada yang terlalu serius hanya lea yang mendapat lima jahitan di tangan nya.
Sisi,cris dan dea harus di rawat di rumah sakit untuk dua hari,lea menyuruh sea untuk menyelesaikan pekerjaannya dan memberi tau security untuk menutup semua gedung esok hari setelah melihat keadaan mereka lea segera ke kantor polisi untuk membuat laporan penyerangan di gedung milik nya.
"Ada apa?? kenapa semua berantakan? "fio bertanya kepada tejo yang tampak merapikan beberapa peralatan yang berserakan di lantai,beberapa petugas kebersihan juga tampak membersihkan ceceran darah di lantai.
"Kacau model gila itu datang menyerang beberapa orang termasuk lea"cerita tejo pada fio.
"Model? Lea kenapa??"
"Sandra model gila itu,dea,sisi,cris dan lea udah di bawa ke rumah sakit mereka luka parah" Tejo tampak marah saat bercerita.
"kemana security??"
"Lea yang melarang dia gak mau ada yang terluka jadi dia melawan sandra sendiri"
"Haaaa leaa" fio berlari ingin melihat keadaan teman-teman nya termasuk lea yang sangat di kwatirkan nya.
Saat tiba di rumah sakit fio menuju ruangan mereka tapi dia tidak melihat lea di sana,
"Dimana lea?".
"Dia pergi ke kantor polisi,dia harus membuat laporan tentang penyerangan tadi".
"Kenapa kalian bisa terluka begini?" fio tampak kesal atas apa yang terjadi.
"Kami hanya bekerja tiba-tiba wanita itu datang dan menusuk perut ku kemudian melukai sisi di leher"ucap cris yang tampak lemah.
"Ia semua tiba-tiba tidak ada yang menyangka akan jadi begini "jelas sisi.
"Bagaimana kerjaan mu hari ini? apa model itu setuju untuk kerja sama? "Cris bertanya pada fio.
"Itu tidak penting,kalian harus cepat sembuh,aku pergi ke kantor polisi dulu" fio berlari meninggalkan mereka yang tampak lemah sebelum keluarga masing-masing datang.
Perjalanan ke kantor polisi sedikit macet,fio yang kwatir tampak tak sabaran ingin melihat lea yang terluka,
Sesampainya di sana fio melihat lea duduk di depan seorang polisi yang mengetik beberapa laporan,sambil menunggu fio hanya memandangi lea dengan wajah sedih,demi anggotanya dia harus terluka.
"Kamu baik-baik saja?" fio memeluk lea yang menghampiri nya setelah selesai membuat laporan.
"Lumayan aku baru tau ternyata di jahit itu sedikit pedih" lea sedikit tersenyum menahan nyeri di tangan nya.
"Boleh ku antar kamu pulang?" fio bertanya.
"Boleh kebetulan motor ku masih di parkiran kantor" lea melangkah keluar dari kantor polisi itu.
Sampai di rumah fio tidak langsung pulang,dia masuk dan ingin menyapa bu rena yang pasti akan kwatir.
"Mami lea pulang" lea menyapa bu rena yang duduk di meja makan.
"Haii tante "fio tersenyum.
"Lea kamu kenapa sayang?? "bu rena berlari ke arah gadis nya yang di perban dan baju nya penuh darah.
"Kecelakan kecil mi,lea gak apa-apa kok "jelas lea tersenyum.
"Gak kenapa gimana ini darah nya sampe penuh di baju,fio kamu gimana ini kenapa lea gak di jaga?" bu rena tampak kecewa.
"Maafin fio tante,tadi fio keluar kantor jumpa model untuk bulan depan" fio tampak sedih menjelaskan.
"Ini kenapa sayang,kamu jatuh dimana? "bu rena terus bertanya kepada gadis nya yang tampak lemah.
Lea duduk di meja makan sambil menjelsakan kejadian yang di alaminya,bu rena tampak semakin marah ketika tau orang yang sudah di sekolahkan nya malah melukai gadis nya.Bu rena juga berencana untuk membuat laporan kepada sandra dia ingin sandra mendekam di penjara selama mingkin.
Fio yang merasa bersalah tidak bisa mengangkat kepala nya melihat wajah kwatir bu rena.
Setelah makan malam fio akhirnya pamit pulang dan berjanji akan mengurus kantor esok hari saat semua orang di liburkan.
Malam itu lea tidur lelap walaupun lukanya sedikit nyeri.