Hari berlalu dengan cepat satu tahun sudah berlalu setelah kepergian bi yang entah kemana.LNstyle yang di kelolah lea maju pesat cabang baru sudah di buka di kota lain.Hubungan lea dan fio pun tampak ada kemajuan,mereka yang dulunya bagai anjing dan kucing sekarang tampak lebih dekat satu sama lain.
Fio yang dulu sangat membenci lea sekarang mulai perhatian dan lebih dekat dengan bu rena.
Walupun fio dan lea tampak dekat tapi hati lea masih tetap untuk bi,banyak cara yang di lakukan namum tetap tidak ada hasil dimana Bi dan keluarga nya berada.
"Fio mami ngajak kamu makan malam".
"Hari ini?".
"Ia kata nya mami mau ngomong sesuatu gitu".
"Oh ya??" Fio tampak penasaran.
"Jangan lupa ya kata nya mami mau masak banyak hari ini" lea tersenyum lalu meninggalkan meja fio.
Begitulah hari-hari lea,sesekali dia masih melihat apakan ada pesan yang di kirim oleh bi tapi tampak nya laki-laki itu sudah lupa dengan lea.
Pukul 8 malam seorang mengetuk pintu,bibik segera berlari menuju pintu untuk membuka nya.
"Malam tante" fio menyapa bu rena yang tampak sibuk mengatur letak makan malam.
"Ehh fio duduk sayang, jauh ya ke sini?".
"Gak kok tante cuma dua puluh menit kok" fio menjelaskan sambil tersenyum.
"Bik tolong panggil lea,lama banget mandi nya" bu rena tersenyum ke arah fio yang memperhatikan nya.
"Ia nyonya" bibik melangkah ke lantai atas menuju ke kamar lea.
Tak berapa lama lea turun dan langsung mengambil posisi duduk di depan fio.Makan malam itu tampak special banyak menu yang di masak bu rena di bantu bibik.
"Bagaimana kerjaan di kantor fio??"bu rena membuka obrolan.
"Sedikit sibuk tante".
"Banyak jadwal pemotretan ya?".
"Ia tante,tapi ga apa-apa sekarang kan kita punya dua foto grafer jadi fio gak begitu keteteran" jelas fio sambil tersenyum.
"Baguslah..".
"Ia tante" fio kembali tersenyum.
"Lalu bagaimana hubungan kalian?" bu rena tampak penasaran.
"Mami "lea tampak mengerutkan dahi nya.
"Hahah hubungan apa tante?" fio tampak bigung
"Tante juga pernah muda fio,tante juga tau dari gerak gerik kamu" bu rena tersenyum.
"Ahh tante fio sama lea cuma patner kerja aja".
"Ia mi sejak kapan mami jadi penasaran dengan hubungan lea".
"Mami selalu peduli sayang,mami udah tua dan kamu gak muda lagi kamu harus memilih laki-laki untuk pasangan hidup".
"Mami lea masih punya banyak waktu untuk itu".
"Mami tau waktu kamu masih banyak,tapi kenapa kamu gak buka mata,fio anak baik perhatian ke kamu,kenapa kamu gak buka hati untuk dia".
"Mami ini topik apa sih "lea meneguk air putih yang ada di sebelah tangan nya.
"Tantee tanya fio apa kamu gak punya perasaan ke anak gadis tante? apa itu cuma sebatas pekerjaan?" bu rena bertanya ke fio yang tampak diam.
"Udah deh mi kami cuma teman kerja mi" lea menyela bu rena.
"Sebenarnya fio suka sama lea tante hanya saja fio merasa fio gak pantas buat lea".
"Siapa bilang fio gak pantes buat lea? Lea yang ngomong begitu?".
"Gak tante fio juga gak pernah bilang apa-apa ke lea,fio cuma merasa aja "fio sedikit tertunduk.
"Kenapa fio gak coba ngomong sama lea baik-baik,tante yakin kalian pasangan yang sangat cocok" bu rena melihat lea yang hanya menunduk dan menggiang makanan di piring nya.
"Nanti fio coba ngomong tante".
"Gak usah aku udah dengar semua dan aku belum siap untuk itu" lea menjawab ketus dan menggeser kursi nya lalu menuju ke kamar nya.
"Lea kamu mau kemana sayang makan nya belum selesai"
"Lea udah kenyang mi" lea terus melangkah tampa berpaling melihat bu rena yang masih berbicara
Lea membuka kembali pesan-pesan yang di kirim nya kepada bi,tak ada respon sedikit pun dari laki-laki yang di rindukan nya itu membuat hati lea kembali terluka.Di ingatnya semua kenangan bersama bi tapi entah apa yang membuat teman kecil nya itu pergi tampa alasan dan sedikit kata untuk berpamitan.Tak terasa air mata nya terjatuh di sudut mata.
"Lea bisa mami masuk".
"Masuk mi "lea mengijinkan bu rena masuk.
"Sayang kamu kenapa?".
"Lea gak kenapa-kenapa mi".
"Mami tau lea gak begini,cerita sama mami sayang".
"Lea belum siap mi buat buka hati lea lagi".
"Mami tau,tapi sampai kapan lea mau gini terus bi udah gak ada kabar satu tahun sayang" bu rena mencoba membujuk.
"Mami udah tau? "lea sedikit terkejut atas ucapan bu rena itu.
"Mami udah duluan muda lea mami tau banyak tentang anak muda".
"Mami lea belum bisa" lea memeluk bu rena dengan erat.
"Sayang terkadang cinta itu tidak datang di awal saja bisa saja cinta itu datang beberapa saat jadi lea jangan pernah tutup hati" bu rena mengelus kepala gadis nya itu dengan lembut.
"Jadi lea harus gimana mi?".
"Coba kasih kesempatan untuk fio dia anak yang baik sayang".
"Lea gak tau mi lea bisa atau gak" lea masih memeluk bu rena.
Malam itu bu rena tidur di sebelah lea yang masih tampak sedih atas kepergian bi.
Cinta memang selalu membingungkan,terkadang kita mencintai seseorang yang tidak perduli dengan perasaan kita tapi terkadang kita di cintai orang yang tidak kita perdulikan pula.
Hari berganti terus menerus lea masih sibuk dengan pekerjaan nya di ruang kantor,tapi terkadang dia turun membantu make up model di kala bosan merundung kepala nya.
Hari ini lea sibuk di ruang make up,membatu beberapa model kesibukan nya membuat nya lupa akan sakit hati dan penantian nya yang tak berujung.
"Lea kamu gak capak,istirahat dulu sana" cris menegurnya karna sibuk bekerja.
"Gak kok.."
"Lea kamu baik-baik aja?" cris bertanya melihat ke arah wajah lea yang tampak serius.
"Aduh cris aku gak kenapa-kenapa "lea tampak kesal atas pertanyaan cris.
"Hehe bagus deh" cris tersenyum lega.
"ia udah sana kerja sebentar lagi makan siang" lea menyuruh nya pergi.
"Kerjaan kami udah kelar dari tadi,satu dari anggota kita tampaknya lagi patah hati tuhh" cris melirik ke arah dea yang memandangi handphone nya.
"Kenapa dia? " lea bertanya.
"Sosial media Bimo aktif dan memposting foto dan tau foto itu dengan seorang gadis cantik" jelas cris pada lea.
"Bimo??" seketika darahnya berdesir rasa nyeri menyelimuti dada nya.
"Ia dea sedih tapi untunglah dia udah punya pengantinya" cris tertawa.
"Oh yaudah kalau gitu aku ke atas dulu" lea berlari menuju liff dan menekan angak sepuluh .Perasan nya hancur dia ingin segera melihat bi orang yang sudah di tunggu nya satu tahun terakhir.
Lea duduk di kursinya mengambil handphone nya menutup mata nya dan bergumam dalam hati.
Setelah mencari lea akhirnya melihat foto yang di maksud cris,Bi memeluk seorang wanita dari belakang dengan suasana pantai yang indah,hati lea bertambah nyeri bagaimana tidak seseorang yang di tunggu nya seseorang yang merampas hati nya membawa pergi kemudian membuang nya begitu saja.Lea masih di ruangan nya dia masih belum bisa menenangkan pikiran dan hati nya.jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi lea masih duduk termenung di kursinya.
"Lea ini udah jam sepuluh kamu gak mau pulang" fio mengejutkan lea yang termenung,sambil menghapus air matanya dengan cepat.
"Kita pulang yuk biar aku antar ajak fio"
"Kamu duluan aja,aku masih ada kerjaan" jelas lea pura-pura sibuk.
"Aku udah tau lea,kamu gak usah bohong" fio mendekat ke arah lea yang tampak tertunduk.
"Haaa aku ketahuan" lea menghela nafas.
"Sudah lah aku gak mau kamu sakit, ayok aku antar" fio memegang tangan lea.
"Aku seperti orang bodoh ya menunggu yang sudah bahagia "lea melepas tangan fio dan menutup wajahnya.
"Kasih aku kesempatan lea aku bakalan jaga hati mu "fio menarik lea kepelukan nya dan menenangkan gadis itu.
"Aku belum bisa fio" lea berkata pelan lalu melangkah di ikuti fio yang tampak sedih.
Perjalanan pulang lea hanya menarawang jalan yang tampak sepi,sesekali menghela nafas panjang.
Fio yang mengantar lea pulang tidak mampir lagi,dia melanjutkan perjalanan nya.
Lea melangkah ke rumah dengan penuh kesedihan,kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Mengutuk dirinya yang sangat mudah di perdaya,rasa marah nya bertambah saat di ingat nya bi mencium nya seolah benar-benar mencintainya.
Malam itu lea tertidur dalam kesedihan yang dalam.