Alea tahu itu adalah mami dan papi-nya serta sang kakak Alden.
Zio terdiam dan tidak berkata apa pun. Dia sangat kesal karena tiba-tiba saja keluarga Alunsio datang.
"Siapa Sayang?" tanya Alea pura-pura tidak tahu.
"Mungkin mereka datang, sial ini sungguh sangat menyebalkan," gerutu Zio dengan penuh kekesalan.
"Mereka datang lebih cepat ternyata," lirih Alea.
Alea tahu Zio sangat marah dengan kejadian ini. Dan Alea hanya bisa berpura-pura saja.
"Kamu sengaja kan memperlambat?" tanya Zio dengan tatapan yang sangat tajam.
Alea pun sangat takut melihat suaminya menatap dia seperti itu.
"Apa yang aku lakukan?" Alea menundukkan wajahnya.
"Huh, menyebalkan," tukas Zio sambil masuk ke dalam kamar.
Pria itu mau berangkat pun tidak jadi karena malas berpapasan dengan Alden.
"Aku lihat mami dan papi dulu ya Sayang," kata Alea.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com