Evana tampak tidak senang, ketika melihat reaksi Mami dan Papi-nya mencemaskan Alea yang hendak melahirkan.
"Apa maksudnya ini, perhatian Mami dan Papi langsung berubah setelah mendapat kabar tentang anak sialan itu, apa salahku? Aku mau pergi dan hanya meminta sedikit perhatian saja, selalu anak sialan itu menghancurkan mimpiku, aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau. Kenapa kamu hidup Alea? Kamu harusnya mati saja waktu itu, kamu harusnya tidak kembalim Aku sangat membencimu," lirih Evana di dasar hatinya.
"Alea mau melahirkan?" Alden membulatkan matanya, pria tampan itu terkejut, ketika tahu adiknya hendak melahirkan.
"Sialan, bahkan Kak Alden memperlihatkan wajah secemas itu di hadapanku, hatiku sakit melihat reaksi mereka seperti itu dan tidak menghargai aku." Sekali lagi Evana hanya bisa melirik di dalam hati.
Wanita itu merasa sangat tersisihkan. Dia hanya meminta perhatian kedua orang tuanya hanya untuk dia seorang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com