webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · História
Classificações insuficientes
95 Chs

BAB XXXVI Kembali  

DUP!! Dup!! ...

Mata Meleonarch masih tertutup di dalam tubuh Jormungand putih yang tak sadarkan diri.

DUP!! Dup!! ...

Begitu pun nafasnya yang mulai tenang dalam ikatan jaringan memerah bagai temali.

DUP!! Dup!! ...

Bayangannya mulai menariknya lagi pada suatu tempat yang tak jauh ia kenal.

DUP!! Dup!!

Lalu, bersama degup jantungnya yang menghentak itu.

§

Terjaga Meleonarch, hal pertama yang ditemui matanya adalah karpet merah. Karpet semerah darah, yang menghampar luas jauh di belakangnya hingga sampai pada ujung pandangannya yang sedang tertunduk ke bawah.

'Tak asing' perasaannya berkata, namun juga tak mengerti nalarnya meraba. Memorinya bergulat menyelaraskan situasi, sembari memori begitu kuat hendak merenggut kesadaran dari Meleonarch sendiri.

Ini, perasaan dan suasana hening bak penobatan ini!

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com