"Paduka ...! "
Saat-saat itu terasa begitu lambat mengalir di mata sang sultan. Detik-detik dimana seluruh prajurit yang yang terkena sabetan sang gadis mulai memuntahkan darah dari mulut dan kelima lubang lain di kepalanya. Detik-detik dimana teriak dan horor berkumandang menari di depannya. Dan detik dimana sang tumenggung berhati lembut itu memandangnya selagi memperlihatkan ketidak berdayaan dirinya akan bekas luka yang ditinggalkan sang gadis.
AAAAAAAARRRGGHHHHH!!!!
GYYYYAAAAHHHHH!!!!
TIDAKKKK!!!!
RRRAAAGGHH!!!
"GGGRRRAAAAAAOOOOORRRR!!!!"
Satu-persatu setiap prajurit termasuk sang tumenggung yang telah terkena bekas sabetan segera berubah menjadi mahluk bertubuh besar dengan leher yang sedikit panjang dan sayap yang melebar. Dan seakan tak bisa mengendalikan diri mereka, mereka yang telah berubah segera membantai prajurit lain yang tak tersentuh sabetan sang gadis dengan membabi buta.
"Hegh ...!!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com