webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Adolescente
Classificações insuficientes
386 Chs

Permintaan Ayah Sella

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

-----------------------------------

[Kediaman Keluarga Sella, 09.00 Am.]

Sella langsung membuka kran air di wastafel, toilet kamar mandinya, membiarkannya mengalir tanpa berniat menutupnya lagi.

Pandangannya tertuju pada cermin di depannya.

Bayangan mengerikan terpampang jelas di sana. Rambut yang terlihat brantakan dengan mata memerah.

'Lihat monster ini kah yang bermimpi ingin menghancurkan hubungan Erlangga dan Maura?'

"Bodoh! Kau wanita terbodoh yang pernah kukenal." Bayangan mengerikan itu mulai berbincang membalas gumaman kecilnya.

Sella melotot, saat melihat bayangannya sendiri menjadi hidup. Wanita itu mengeling pelan sambil melangkah mundur.

'Tidak...,' pikirnya.

Bukkk!

Punggung Sella menabrak dinding keramik kamar mandinya. Rasa sakit mulai menjalar ke bagian tulang belakangnya. Bayangan itu semakin menyeramkan, dia tertawa dengan sangat menjijikan, seolah meledek kebodohan Sella.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com