webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Adolescente
Classificações insuficientes
386 Chs

Kurangnya Sebuah Kepercayaan 4

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

-----------------------------------

Setelah Renata menghambiskan sarapannya. Wanita itu bangkit dari tempat ke tidur dan bergagas mengganti pakaiannya.

Renata menatap sekilas ke jendela kaca. Alisnya mengerut pelan. Wanita itu mendekat lebih dekat lagi untuk melihat pemandangan dari sana.

Matahari sudah terlanjur naik, tinggi ke peraduannya. Cahayanya terlanjur masuk, membuat rasa hangat yang sedikit menyengat di wajah Renata ketika wanita itu membukanan jendela kaca kamarnya dan melangkah ke balkon kamar.

Renata menghela napas panjang. Dia melangkah ke balkon kamar yang sangat jarang dia hampiri.

Edward selalu melarang karena balkon kamar Renata menghadap langsung ke taman bunga di halaman mansion utama, di mana si nyonya besar. Ibunya Edward sering bersantai menikmati hamparan bunga sambil meminum teh.

Renata menghela napas panjang. Matanya menyipit saat melihat pemandangan baru yang lagi-lagi membuatnya sakit.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com