Tok! Tok! Tok!
William membuka mata dan melenguh. Rupanya ia hanya bermimpi saat bertemu dengan istrinya semalam. Ran memanggilnya dan mimpi itu pun buyar.
"Hah …." Will mendesah berat. Sampai seminggu berlalu, masih belum ada kabar tentang istri dan anaknya.
"Anda sudah bangun, Tuan?"
"Hem. Masuklah," jawab William sambil beranjak bangun dan duduk di tempat tidur.
"Maaf jika saya mengganggu istirahat Anda, Tuan. Ada pak Pram di ruang tamu," lapor Ran.
"Oh. Suruh dia menunggu sebentar. Saya akan menemuinya setelah mandi," ucap William.
"Baik, Tuan."
Ran keluar dan melapor kepada Pram. Laki-laki itu duduk ditemani secangkir kopi buatan bi Sa. Dia sangat pandai meracik kopi dan Pram sangat menyukai kopi buatannya. Ia meneguk sedikit kopi itu sambil menunggu William.
Tiga puluh menit kemudian, William keluar dari kamar. Ia sudah memakai setelan jas hitam. Mereka akan pergi ke kantor seperti biasa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com