Tiga puluh menit kemudian, mereka berkumpul di ruang makan. Nafa disuapi oleh Ijem, sementara ketiga orang dewasa itu larut dalam lamunan. Gadis kecil dan Ijem saling melemparkan pandangan heran.
Mereka hanya mengaduk-aduk makanan di atas piring. Pram memikirkan Mona, sedangkan gadis itu memikirkan hal lain. Sementara Maudy sedang memikirkan nomor telepon yang tadi menelepon saat ia sedang mandi.
'Bagaimana bisa, laki-laki tadi menelepon nomorku? Apakah dia anggota karyawan di kantor? Barangkali, dia adalah calon anak buahku di pantry besok?'
Selesai makan malam, mereka masuk ke kamar masing-masing. Mona dan Pram sangat lelah setelah bekerja seharian. Sementara Maudy harus bersiap-siap untuk memulai pekerjaan barunya sebagai koki.
***
"Bik! Saya berangkat dulu," pamit Maudy.
"Ya, Nyonya, Tuan, Nona. Hati-hati di jalan," jawab Bik Ijem.
"Kami pergi, Bik." Pramuda menutup pintu dan menyalakan mesin. Mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah dengan taman indah yang terawat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com