webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Classificações insuficientes
220 Chs

Bab 161: Badai Amsterdam

(Recall)

"Makan, setelah ini kita bicara 15 menit."

"Aku belum menyelesaikan ini."

"Aku tidak mau tahu."

"Kau akan bertanggung jawab kalau gajiku dipotong?"

"Tentu saja, tinggal kau tinggal bilang berapa yang dipotong. Bagaimana pun tetap aku juga yang bertanggung jawab atasmu kalau kita sudah menikah."

.

.

.

Veer mengulang semua percakapan itu dalam pikiran dan hatinya sejak pergi dari Fei Long. Langkahnya menghentak. Siapa pun yang melihatnya dengan mood seburuk itu tentu saja menyingkir dari jalan. Dan saat dirinya membanting pintu salah satu toilet, orang lain yang mengumpat saat kencing di luar bahkan tidak dia pedulikan.

Veer diam di atas dudukan toilet dengan air mata yang membasahi dasi. Dia mungkin depresi saat menghadapi Fei Long barusan, namun dalam hati ... Veer sebenarnya bersyukur karena mengeluarkan semua emosi terdalam di tempat sempit ini.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com