Haru merasa tak masalah jika Renji menghakimi atau memperlakukan dirinya semau pria itu. Tapi untuk melakukannya kepada orang lain, apalagi itu keluarganya, dia tak akan pernah mengizinkan.
"Daddy?" panggil suara lembut itu.
Haru pun langsung menoleh ke sumber suara. Di sana ada Sheila dan Sherly yang meskipun dengan wajah terkantuk-kantuk, mereka menyeret kaki untuk keluar dengan memeluk bonek kelinci masing-masing.
"Oh, hei, Nak..." kata Haru. Gugup. Kedua matanya berkedip-kedip. "Kalian kenapa bangun?" tanyanya.
Sheila mendorong pelan punggung Sherly. Sherly yang terlihat baru saja menangis pun berlari ke arah Haru dan memeluknya.
"Papa!" seru Sherly. Lalau kembali menangis di sana setelahnya.
Haru pun menatap Sheila bingung. "Sherly kenapa, Nak?" tanyanya. Sebab tidak biasanya Sherly memanggilnya dengan sebutan 'Papa'
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com