Aroma parfum Alexander tercium, menggelitik hidung. Begitu pula Alexander, ia bisa menghirup aroma tubuh Momo yang feminim dan juga kelembutan kulitnya. Juga benda kenyal yang sudah lama tidak ia jabangi itu sempurna menempel pada dadanya yang bidan. Benar, meski masih remaja Momo tetap seorang perempuankan?!
Gluk, dengan susah payah Alexander menelan ludahnya saat tatapan mata mereka saling mengunci. Belum pernah Alexander melihat wajah imut Momo dari jarak sedekat ini. Gadis itu ternyata punya bulu mata yang lentik dan juga lesung pipi yang manis. Dua gigi kelinci yang bertengger di bagian terdepan membuatnya sangat imut.
"Om … wajahnya kok merah?" tanya Momo dengan wajah tak bersalah, sungguhkah Momo tak mengerti kalau Alexander sedang tersipu saat ini??
"Kena sengatan sinar matahari!!" selak Alexander takut ketahuan. Malu donk, barusan kan dia menolak mentah-mentah pernyataan cinta Momo.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com