webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realista
Classificações insuficientes
292 Chs

Telur

Bocah berusia sepuluh tahun itu menatap malas ke arah piring yang berada di hadapannya. Menu yang sama seperti pagi tadi  Hanya nasi, telur mata sapi gosong dan sedikit kecap manis.

Setiap hari selalu sama. Tidak peduli itu pagi, siang, atau malam. Ryushin selalu diberi papanya olahan dari telur untuk dijadikan lauk pauk.

Terkadang telur gulung, terkadang telur ceplok, telur dadar, kadang juga telur rebus. Maka dari itu, dilihat dari segi mana pun, Ryushin terlihat mirip telur. Bulat oval.

Terkadang, hanya akhir bulan saja Ryushin merasa benar-benar makan enak. Tidak ada yang lebih enak dari mie instant ditambah telur.  Benar bukan? telur lagi.

"Kenapa hanya diperhatikan makanannya? Cepat makan dan tidur, Shin?" perintah pemuda tampan berusia awal dua puluh lima tahunan, Jangjun.

Jangjun duduk di hadapan bocah berusia sepuluh tahun tadi, putranya.

Keringat dingin bercucuran dari pelipis pria yang masih menggunakan pakaian kotor.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com