Satu-satunya cara, aku harus menemui ketiga orang itu. Dan yang pertama adalah yang paling tidak mungkin. Orang yang menelepon ambulance.
"Ohayou, Mitsuki-san." Aku menyapa pria usia sekitar empat puluh tahunan itu.
"Ohayou. Silahkan masuk, Kimu-san."
Aku tersenyum tipis. Tak hanya ada Mitsuki Nakamura saja, ternyata satu remaja perempuan juga ada.
"Dia...?"
"Dia putriku, namanya Mitsuki Rin."
Bukan itu. Aku tadi ingin berkata, dia yang juga ada di lokasi kejadian selain mereka.
"Aku hanya ingin kejujuran. Apa hubungan Tamaki dengan Takumi?"
Melihat seragam sekolah yang Tamaki, Takumi, dan Rin kenakan, yang mana itu juga seragam sekolah Kenkyo membuatku curiga kalau sebenarnya ada hubungan khusus di antara mereka.
Untuk Kenkyo, dia memang 'senpai' mereka.
"Kenkyo-senpai yang membunuh sahabatku, kenapa kekasihku yang Anda tuduh?"
Ah jadi begitu ya? Aku mengerti sekarang. Kulirik jari tangan kirinya, ada perban.
"Luka kena pisau, eh?" Tanyaku pada Rin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com