Aku mengajak Kenkyo ke kedai es krim. Musim panas memang membuat rasa es krim semakin lezat. Sesuai janjiku, aku mengajaknya menikmati es krim.
Seperti biasa dia akan memesan es krim coklat favoritnya. Aku memandanginya menikmati es itu. Benar-benar kekanakan.
"Ji-san kenapa melihatku begitu? Ji-san mau esku?"
Aku kelabakan. Tunggu! Mau sampai kapan dia memanggilku dengan 'paman'? Setidaknya 'kakak' saja. Hey jiwaku ini masih muda, meskipun usiaku tidak lagi muda! Padahal, seingatku waktu pertama kami bertemu di Jepang, dia memanggilku 'oppa'. Kenapa sekarang berubah lagi cara manggilnya, coba?
"Nii-san!" Aku berseru. Maksudmu, aku ingin dipanggil seperti itu.
"Hmm??" tampaknya dia belum mengerti.
"Panggil aku 'nii-san'. Aku tak setua itu, Kenkyo-chan. Dan lagi, kamu memanggil ayahku 'ji-san', masa memanggilku 'ji-san' juga, eum?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com