webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realista
Classificações insuficientes
292 Chs

Kegalauan Jeje

"Kamu nggak boleh masuk! Kamu sudah terlambat," ucap Pak Rino sambil memilin kumis tebalnya.

"Maaf, Pak. Bukankah tak ada kata 'terlambat' untuk menuntut ilmu?"

Pak Rino tersentak. Kata-kata Jeje ada benarnya juga. Jadi, ia mengizinkan Jeje duduk dan mengikuti pelajarannya.

Jeje duduk di sebelah siswa yang bernama Tino. Mereka sudah menjadi teman sejak masih TK.

"Je?"

"Hmm?"

"Vina punya voucher makan gratis ayam geprek di rumah makan depan sekolah. Kamu mau, ya?"

"Diiihh, nggak modal kamu, Vin! Ngajakin Jeje pakek barang gratisan." Jeje sewot.

"Tapi, Vina nggak mau cuma makan sama Bunda, Je. Ntar dikira Vina anak yang manja gara-gara ke mana pun selalu sama bunda. Belum lagi bunda dandannya wah banget. Kamu tahu 'kan betapa ribetnya bundaku itu?" ucap Vina sambil mengerucutkan bibirnya. Ia cemburu sama paras bundanya yang awet muda.

"Jadi, bundamu juga ikutan, Vin?"

"Iya."

"Oke. Ntar Jeje tungguin di parkiran, tapi Jeje harus izin sama kakak dulu."

"Siip!"

***

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com