Soraya menatap kepergian mobil pick up itu dengan hati terluka. Mereka adalah keluarganya, dia tidak bermaksud kejam terhadap mereka.
Tapi dia tidak punya pilihan. Maria yang memaksa dirinya bertindak
"Akhirnya kamu bisa menghajar mereka!" Nindy menepuk pundak Soraya.
"Aku terpaksa!" sahut Soraya dengan wajah sedih.
"Mereka pantas menerimanya!"
Soraya terisak. Hatinya hancur. Dua orang itu keluarga terakhirnya.
Mereka masuk ke dalam guest house.
Soraya berjalan sambil menangis sesugukkan.
Nindy membuka pintu kamar, Soraya harus di kurung di kamar, tangisannya bakal mengganggu tamu guest house.
Soraya duduk di sofa sambil terus menangis.
"Apa kamu menderita?" tanya Nindy dengan wajah bodoh.
"He-eh!" Soraya menangis.
"Hahaha!" Ratna tertawa.
"Jangan lebay. menangis. Ngapain kamu menangisi mereka! Mereka itu tidak berhak ditangisi, lagipula mereka belum mati!" kata Ratna sadis.
Soraya tambah kencang nangisnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com