Ello terus saja menatap dirinya di depan cermin. Ia terlihat tampan sekali mengenakan jas mewah ini. Cielo pun mengenakan gaun berwarna merah yang membuatnya tampak anggun sekali.
Cielo memang selalu terlihat anggun di mana pun dan kapan pun. Ello tidak akan pernah meragukan hal tersebut.
"Ya sudah. Ayo kita berangkat," ucap Cielo.
Ello menutup kembali pintu kamarnya dan menguncinya. Mereka berjalan sama-sama menuju ke mobil Cielo.
"Uhm, apa kamu yang akan menyetir?" tanya Ello sambil menautkan alisnya.
"Ya. Memangnya kamu bisa menyetir mobil? Kamu punya SIM A?" tanya Cielo yang terdengar melecehkan.
"Tentu saja aku punya. Sudah biar aku saja yang menyetir. Kalau sampai si Justin itu melihat kita di depan restoran bagaimana? Aku bisa malu karena menebeng di mobilmu."
Cielo terkekeh. "Bagaimanapun juga, Justin sudah tahu kalau ini adalah mobilku."
"Ah, memangnya kamu saja yang punya mobil mewah seperti ini. Aku juga punya. Eh tidak, tidak," ralat Ello. "Bukan milikku tapi."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com