Hari-hari selanjutnya, Cynthia merasa bagaikan melayang di atas awan. Ia masih bingung antara senang dan tidak.
Nama Elkan selalu berada dalam pikirannya. Ia menatap foto polaroid di tangannya. Wajah Elkan memang tampan sekali. Keluarga Sugiatno memang produk terbaik. Kakak dan adik sama-sama memiliki wajah tampan sempurna dan tubuh yang atletis.
Sayangnya, kelakuan sang adik membuat Cynthia kalang kabut. Ia berpikir berkali-kali hingga kepalanya pusing. Ia menatap ponselnya lebih sering dari biasanya, tapi tidak ada pesan masuk apa pun dari Elkan.
Pria itu bagaikan hilang ditelan bumi. Mungkin setelah Elkan tahu jika ia adalah adiknya Cielo, Elkan jadi tidak mau lagi berteman dengannya. Mereka bukan teman, tapi juga bukan musuh.
Cynthia jadi bingung harus menyebut status mereka seperti apa karena memang tidak ada yang jelas di antara mereka. Ia tidak memiliki nomor ponsel Elkan, tapi pria itu jelas memilikinya karena Cynthia telah mencantumkan nomor ponselnya di surat lamaran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com