"Benar begitu kan, Ello?" Om Gavin menoleh pada Ello sambil tersenyum seolah pamannya meminta dukungan padanya.
"Iya, Om, Tante." Ello mengangguk.
"Oh, begitu ya. Syukurlah, kita semua bisa bertemu dan saling kenal. Minggu depan kan aku dan Gavin akan menikah. Mohon doanya ya supaya semuanya lancar." Olin tersenyum.
"Iya, Tante. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua," ujar Ello.
Jantung Ello berdebar kencang karena ia hendak mengakui statusnya dengan Cielo.
"Uhm, jadi begini Om, Tante. Ada sesuatu hal yang ingin aku beritahu pada kalian." Ello menatap Om Gavin dan Olin secara bergantian.
Gestur tubuh Om Gavin langsung berubah. Ia menegakkan tubuhnya dan wajahnya terlihat serius.
"Ada apa, Ello?"
"Sebelumnya aku minta maaf karena aku baru akan memberitahu Om sekarang. Tolong jangan marah padaku. Hal ini pasti akan membuat Om kaget."
"Oke," ucap Om Gavin lambat-lambat. "Katakan saja. Aku tidak akan marah padamu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com