webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Classificações insuficientes
402 Chs

231. Menemui Sang Paman

Hari itu, seperti biasa Ello pergi bekerja dan bertemu dengan Sania. Temannya itu tidak tampak bersemangat seperti biasanya. Ello jadi merasa sedih melihatnya. Ia kehilangan temannya yang ceria.

"Kamu kenapa, San?" tanya Ello yang baru saja mengantarkan kopi ke meja pelanggan.

"Eh, tidak apa-apa, Lo. Memangnya kenapa?" Sania menegakkan tubuhnya sambil mengerjap-ngerjapkan mata.

"Hei! Apa kamu habis menangis?" Ello memandang Sania sambil menautkan alisnya.

"Tidak juga. Ini … uhm, aku hanya kelilipan."

"Kamu jangan berbohong padaku. Apa kamu masih sedih karena persoalan kemarin?" tebak Ello.

Sania terkekeh. "Ah, kamu ini sok tahu."

"Serius, San. Apa Rico mengganggumu lagi? Katakan padaku."

Sania menggelengkan kepalanya. "Tidak juga. Aku sudah bilang kalau aku tidak akan meminjamkannya lagi uang. Jadi, meski dia meminta pun aku tidak akan memberikannya sama sekali."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com