webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Classificações insuficientes
402 Chs

135. Ciuman Pertama

Cielo mengambil ban dan melemparnya ke arah Ello. Nahas ban itu malah mengenai kepala Ello. Cielo langsung terkesiap. "Maaf," gumamnya pelan.

Ello sampai tenggelam sedikit ke dalam laut. Lalu ia muncul lagi sambil mengusap-usap kepalanya. Ia meringis kesakitan, lalu menyandarkan tangannya pada ban sambil berenang ke arah yacht.

Akhirnya, Ello naik juga ke dalam yacht sambil menenteng ban di tangannya. Wajahnya masih meringis.

"Sakit, Beb. Kepalaku ketakol ban," ucap Ello dengan wajah sedih.

"Itu adalah hukuman untukmu!" seru Cielo sambil menunjuk Ello.

"Eh, banyak sekali hukumannya?" Ello menggosok-gosok kepalanya dengan wajah yang menyedihkan.

"Tadi itu, aku tidak sengaja," ucap Cielo yang masih bersikap ketus.

"Jadi, kamu masih marah padaku?"

"Masih!"

"Aku kan sudah ke laut seperti perintahmu," ucap Ello memelas.

"Ya, itu kan … kan … hanya omonganku saja. Kenapa kamu malah terjun langsung? Yacht-nya masih bergerak! Gila kamu! Kalau kamu mati bagaimana?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com