142 Sebuah Keputusan

Besoknya, pada pagi hari, terlihat Durah sedang memasak di dapur. Durah sudah tampak jauh lebih baik dari pada saat dirinya masih syok dengan kematian Arfan, tampaknya ia sudah bisa menerima apa yang sudah terjadi.

Durah tidak mengetahui tentang Nuansa yang pergi keluar semalam, karena Nuansa membuang surat yang diletakkannya di depan pintu kamar sang ibu ketika dia pulang dini hari tadi.

Surat tersebut sebenarnya hanya berisi pesan dari Nuansa yang menjelaskan bahwa dirinya pergi untuk berjogging, sebuah kebohongan yang diciptakan Nuansa karena awalnya gadis itu memperkirakan dirinya baru akan pulang pada saat fajar akan terbit, yang juga merupakan waktu Durah biasanya terbangun, jadi rencana awal Nuansa adalah, ketika ibunya terbangun dipagi hari, hal pertama yang dilakukannya adalah membaca suratnya, tetapi ternyata semua yang terjadi sangat diluar dugaan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

avataravatar
Próximo capítulo