Herman begitu kecewa dengan apa yang di ucapkan Jamal. Pengakuan Jamal membuat Dia semakin terpuruk.
"Ya Allah. Pasti hubungan Aku dan Yanti akan semakin buruk. Bagaimana ini"gumam Herman.
Dia duduk termenung sendiri membayangkan murka Yanti pada Jamal.
"Sudahlah Her. Kamu jangan khawatir, Aku sendiri yang akan menemui Yanti dan keluarganya. Jika perlu Aku akan menikahi Miah, karena Aku sangat mencintainya."ujar Jamal.
"Jika Kamu mencintai Kak Miah kenapa Kau pergi ketika Dia hamil?"tanya Herman.
Dia kecewa dengan sikap jamal yang tidak mau bertanggung jawab.
"Aku nggak tau Her. Aku takut Ayah Miah membunuhku. Makanya Aku lari,"sahut Jamal.
Mereka pun terdiam untuk beberapa saat.
Hingga Herman meminta Jamal mengantarnya ke kantornya.
"Bang. Antarkan Aku ke kantor Aku ya? Mana tau nanti Aku bisa ketemu demgan Yanti. Aku mohon Bang."pinta Herman.
Mukhlis tersenyum sendiri dan Wak Ni pun senang melihat anaknya kembali tersenyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com