***
Saat seseorang terlalu lama berada di kesunyian, maka pendengarannya akan jauh lebih tajam dari mereka yang sering berada di tengah keramaian
Dan saat seseorang terlalu lama berada di dalam kegelapan
Maka, matanya akan kehilangan sinarnya
Dan tak akan ada cahaya yang berhasil menyilaukannya lagi
Seterang apapun itu
Selamanya
Setidaknya itu yang ku pikirkan,
Aku berencana kembali masuk sekolah hari ini,
Sudah seminggu setelah aku memiliki mata terkutuk ini
Nampaknya, setelah kehilangan sahabat terbaikku, seperti yang telah kuduga kehidupanku di sekolah akan makin memburuk
*Brakk*
Suara benturan yang di hasilkan
Kotak makan siangku yang di lemparkan Rezan ke wajahku dengan keras
Rasanya tetap sakit dilempar benda itu, meskipun telah habis tak ada isinya
"Makanannya hari ini enak, nah gitu dong tanpa perlu di paksa, kau sudah menyerahkan bekalmu pada kami!"
Aku diam tak menjawab perkataan yang keluar dari mulut busuknya
"Hei ngomong ngomong tingkat keculunanmu berkurang saat kau tidak memakai kacamata lho!"
Aku hanya menunduk dan segera meraih kotak makan ku yang tergeletak di tanah
Perbedaannya amat terasa, dulu kalau Reno masih ada, mungkin rasa sakit ini dapat ku bagi dua dengannya.
Setelah Rezan dan komplotannya selesai membully kami
Biasanya aku dan Reno dapat tertawa lepas seperti tak pernah terjadi apa apa
"jahahahah bercanda, kau tetap jelek seperti biasanya!"
Lanjutnya, yang mana seperti biasa tiap hinaannya tak pernah ku tanggapi
Waktu menunjukkan pukul 06:45
Langkah kaki ku percepat menuju kelas, menghindari hukuman karena datang terlambat
"Fyuuh... Syukurlah tepat waktu" dalam benakku
Harusnya gadis itu, Ya.. orang yang pernah ku sukai, sang ketua kelas, Kayla, dia menyapaku dengan senyuman termanisnya
Tapi seperti yang telah kuduga, dia hanya diam, mengabaikan kehadiranku, lagipula saat ini aku sudah benar benar tidak peduli lagi
Tentang segala hal yang berkaitan dengan dirinya
Rasa yang dulu ku miliki untuknya telah lama hancur dan ku kubur dalam hatiku
Untuk beberapa saat sepasang mata kami saling menatap
Tapi tanpa waktu yang lama, dia langsung mengalihkan pandangannya
Aku segera berjalan perlahan menuju bangku milliku yang tepat bersebelahan dengan milik mendiang sahabat ku Reno, aku menatap kursi miliknya
Tiba-tiba bayangan dirinya dengan senyum khasnya yang tabah muncul,
Reno sedang duduk disana, menatapku lalu berkata "Hei hei, Rangga, apa kau mengerti apa yang pak guru sedang jelaskan?"
Dan terkadang, rasanya seperti dia tetap disana, duduk di kursinya yang kosong itu, dan mengikuti pelajaran
Aku menyandarkan punggungku
Sudah kuduga apabila ku mengubah alur cerita yang ku lihat lewat pandangan masa depanku, maka kejadiannya pun akan berubah
Tak ada yang peduli padaku, berbela sungkawa karena kehilangan sahabat dekat atau semacamnya, rasanya bagi mereka, kematian Reno bukanlah suatu hal yang penting, meskipun fakta bahwa mereka adalah teman sekelasnya
Darahku mendidih
Gigi gigi di rahangku, ku gertakan
Otot di pipiku mengeras seiring kebencian menyeruak keluar dari dalam dada
Aku benci seisi kelas ini
Semuanya.
Penghuninya, papan tulisnya
Dindingnya, kursinya, semuanya... Semua hal tentang kelas ini.
Hancurkan... Rasanya ingin aku hancurkan semuanya
Kepalan tanganku kian menguat sering emosi menguap menguasai diriku
Lihat saja, aku bersumpah akan balas dendam..
AKAN KU HANCURKAN KALIAN!
tiba tiba mataku berkedut..
Sakit, ya rasanya sangat sakit
Tentu saja seharusnya aku mengerti
Si Dewa brengsek itu takkan membiarkan ku bersantai santai
Baiklah, akan ku buat menyesal kau Dewa sialan, karena kecerobohanmu, memberikanku kekuatan mata ini..
Ku tatap seisi ruang kelas dari tempatku duduk ini
Rasanya sangat lucu melihat mereka tertawa dan bersenang senang menikmati masa sekolah menengah pertamanya
Tapi untuk beberapa saat
Terasa lucu juga karena akan ku buat mereka semua menderita, dan lupa bagaimana caranya tertawa
Akan ku mulai
PENGHANCURANNYA
Entah kenapa isi kepalaku yang berisi rencana rencana jahat untuk membalas dendam tiba-tiba terasa panas menghasilkan sensasi rasa gatal
Rambut yang biasanya klimis dan terlihat rapi milikku ini sekarang berantakan karena garukan yang ku acak acak sendiri
Mungkin tanpa ku sadari sekarang tampangku sudah mirip para berandalan sekolah
Tapi satu satunya hal yang ku sadari saat ini adalah
Wajahku membuat senyum bengis yang jahat tanpa sengaja..
Tak terasa pelajaran pertama segera dimulai, yaitu pelajaran matematika
Seorang guru wanita cantik memasuki kelas terkutuk ini
Ya, Bu Via Roselia,aku dan Reno selalu menebak nebak berapa usia sebenarnya wanita ini
Menurut perkiraan Reno beliau berumur 20 tahunan, mengingat bu Via pernah bercerita kalau dia lulus pendidikan tingginya di umur 19 dan menjadi lulusan termuda karena terlalu cerdas, beliau bahkan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas hanya dalam waktu setahun.
Aku mengaktifkan kekuatan mataku
Mencoba mengendalikan kekuatannya
Pertama tama akan kucoba sesuatu...
"Berapa umurnya sekarang?"
Ucapku di pikiranku
"25"
Tiba tiba angka itu muncul di atas kepala bu Via
"Haha ku kira 21"
Seperti biasa ku catat perkembangan kekuatan mata ini di satu buku khusus untuk menulis semua data tentang mataku
1.bisa melihat masa depan, dengan durasi yang masih belum bisa di tetapkan
2.melihat durasi hidup seseorang (fitur yang belum bisa dikendalikan)
3.melihat cara mati seseorang (fitur yang belum bisa dikendalikan)
4.melihat data objek yang dilihat :
- umur seseorang
- nama seseorang
Itu adalah beberapa kekuatan mata ini yang baru ku ketahui, sayangnya beberapa diantaranya masih belum dapat ku kuasai cara menggunakan dan mengendalikannya, tapi yang pasti sekarang, aku dapat mengendalikan cara untuk tahu beberapa informasi dari diri seseorang,soal mau atau tidaknya diriku melihat sisa waktu kehidupan seseorang, sebenarnya tergantung pada siapa orang tersebut, tentu aku tidak ingin tahu berapa lama lagi bu Via akan hidup.
Terkadang rahasia lebih baik tetap menjadi rahasia yang tidak terungkap selamanya
Salah satunya adalah sisa waktu kehidupan guru favorit ku dan Reno
Jika memang benar mata ini dapat melihat segalanya maka...
Seharusnya masih banyak kemampuan gila yang dapat di lakukannya.
Dan aku yakin saat itu tiba
Aku akan menghancurkan segalanya
Mereka yang membuatku menderita selama ini
Akan ku buat mereka membayarnya!
***
"Cukup sekian untuk hari ini, apa ada yang mau kalian tanyakan, anak anak?"
Tanya bu Via,guru favoritku,menghentikan pelajaran, setelah bell istirahat berbunyi
"Tidak bu"
Jawab seisi kelas serempak
Satu persatu murid berhamburan keluar kelas untuk menikmati jam istirahatnya
Selama pelajaran aku mendapatkan kekuatan yang sangat berguna untuk menjadi siswa yang pandai
Ya, ini lucu, karena mataku dapat melihat jawaban dari soal soal matematika itu
Semuanya nampak jelas tertulis di depan mataku, aku hanya tinggal menyalin semua
Bahkan aku dapat melihat penjelasan dan alasan dari setiap jawaban soal soal itu dengan detail.
Semuanya telah dijabarkan dengan baik, aku hanya tinggal membacanya
Dengan lantang tanpa keraguan
Kalau aku ditanya, bagaimana bisa jawaban dari soalnya adalah itu..
Sehingga meski sebenarnya aku tidak mengerti, aku akan tetap nampak menguasai pelajaran itu dengan sangat baik.
Akan ku coba sesuatu
Aku membuka buku pelajaran lain, melihat soal tugas yang telah ku isi dan dinilai oleh guru, aku sengaja memastikannya pada soal yang benar jawabannya dan telah ku kuasai
Ya, pelajaran sastra dan bahasa
"Betapa lucunya saya, lelaki bermodal kata cinta saja,miskin dana, beratap langit mendamba dia kala gemerlap kemewahan harta mengelilingi siang dan malamnya dibawah atap istananya yang ditopang pilar pilar besar itu
Malah coba diperjuangkan saya lewat tiap bait puisi yang ditulis untuk memujanya
Betapa lucunya saya"
"Bagus D Cahya"
Penyair
Dari teks tersebut, dapat di simpulkan kalau sang penulis adalah seorang penyair yang?...
"Jawabannya?"
Dalam pikiranku ku berkata
Setelah itu, mataku dapat melihatnya
Dari empat pilihan ganda, sudah kuduga ini aktif bahkan di jenis soal dan pelajaran yang lainnya
C adalah jawabannya, dari soal pilihan ganda ini, bahkan terdapat lengkap alasan dan penjelasan mengapa jawabannya adalah C
Sorot mataku menyusuri tulisan yang terpampang jelas di depanku, melihat
Hasil dari kemampuan mata dewa ini, tentu hanya aku yang dapat melihatnya
Ya memang jawabannya seharusnya C
Karena tugas ini telah dinilai, dan aku menjawab benar pada soal ini, tapi penjelasannya tak ku kira akan selengkap ini..
C. Merasa lucu bahwa ia pria yang sederhana, mencoba memperjuangkan cinta seorang gadis yang bergelimangkan harta dan kehidupan yang sempurna hanya dengan puisi
Alasan : C adalah jawaban yang paling tepat untuk menyimpulkan isi teks tersebut sesuai fakta fakta yang ada
Dapat di lihat dari kalimat...
Aku melewati bagian itu
Dan membaca yang lain
Seketika aku dibuat kagum..
Bahkan data yang kurang lengkap di teks itu, berhasil ku ketahui
Oleh kekuatan mata ini
"Tulisan ini di kutip dari buku karya penulis Bagus D Cahya, yang berjudul"Tiap kata di butiran debu" yang di terbitkan pada tahun 2001
Berhasil mendapatkan beberapa penghargaan yaitu...
Aku tertunduk penuh dengan rasa takjub
Dengan kekuatan mata ini, aku dapat mengetahui segalanya!
Aku segera mencatat penemuan baruku soal mata ini di bukunya
"Hei Rangga"
Suara wanita itu, bu Via, mengalihkan perhatianku
"Ohh ummm, ada apa? Bu guru?ada yang bisa saya bantu?"
"Aku turut berduka cita sedalam dalamnya, soal kepergian Reno, aku tahu kau dan dia bersahabat baik dan sangat dekat jadi ku harap kau lebih bertabah dan kembali seperti sedia kala,jangan murung terlalu lama ya!"
Ucapnya diakhiri dengan senyuman
"Lho bukannya tadi sudah kau lakukan di awal jam pertama, sebelum kau memulai mata pelajaran ini?"
Ucapku dalam hati
"Aku hanya ingin mengucapkan ini lagi, tapi secara pribadi, kau adalah murid yang baik, Ryan Rangga"
Lanjutnya
Aku tersenyum
"Ummm terima kasih atas perhatiannya, bu Via"
Jawabku
Karena kebaikan dan kepeduliannya inilah, alasan
Beliau tak akan pernah masuk, dalam daftar orang orang yang ku benci
***
Setelah sampai di rumah
Aku segera masuk ke kamar dan merebahkan tubuh lelahku di kasur
"Fyuh benar benar hari yang melelahkan!"
Tak ku sangka hari ini, banyak sekali data yang ku dapatkan tentang kekuatan mata ini
Semburat oranye menghiasi langit sore ini
Senja menembus jendela
Dapat ku lihat di balik temaram senja di dalam remang kamarku,
Aku tidak sendirian disini.
Merinding,tiap otot di tubuhku menegang
Apa ini... Rasa takut yang telah lama ku lupakan muncul kembali?
Sesosok makhluk berambut panjang melayang di hadapanku, wajahnya belum nampak jelas karena gelap, tapi yang pasti, gaun panjang yang ia kenakan dapat ku pastikan berwarna putih
Dia sedang menatapku, aku yakin itu..
Jadi salah satu kemampuan mata ini..
Tidak tunggu dulu, aku belum dapat memastikan bahwa dia adalah
HANTU.
Perlahan aku duduk dan mengeluarkan buku catatanku
Dan mulai mencatat data ini
Makhluk itu masih disana, melayang menatapku, dia nampaknya belum sadar bahwa aku dapat melihatnya
Keringat dingin terus berkucuran di tubuhku
"Si.. Siapa kau?"
Ucapku memberanikan diri dan menatapnya
"Ke.. Kenapa ada dikamarku?!"
Sambungku
...
Hening
"EHH!!!!! HUWAAAA MANUSIA! KAU BICARA DENGAN KU?"
Teriak hantu itu memekakan telinga
"Tentu memangnya siapa lagi yang ada di ruangan ini!!"
Seketika siluet wajahnya kian nampak jelas tersorot sinar rembulan
Dan terlihat sangat jelas...
Dia cantik,
bagaimana mungkin ada hantu dengan wajah secantik ini
Setidaknya itulah yang ada dalam pikiranku
"A... AA.. AKU BENAR BENAR TAK MENYANGKA KAU DAPAT MELIHATKU!"
"Huh? Kau ini beneran hantu kan?"
Tanyaku sambil menatap lekat wajahnya
"Te.. Tentu memangnya a.. aku terlihat cukup normal untuk di sebut seorang manusia..?"
Nampaknya dia sedikit gugup dan malu, wajahnya mulai merah merona
"Tidak, hanya saja, kau tidak seperti ekspetasiku tentang bagaimana rupa sosok hantu"
"Hah apa maksudmu?"
Apalagi ekspresi wajahnya saat penasaran dan kebingungan seperti ini, dia tampak sangat menggemaskan
"Ya di film film atau cerita horor yang selama ini kutahu, seharusnya kau nampak menyeramkan dan sangat menakutkan, bukannya malah secantik dan seimut ini.."
Aku berkata begitu bukan tanpa alasan, faktanya hantu ini sama cantiknya dari aktris atau bintang iklan dan model terkenal yang sering muncul di tv
Untuk beberapa saat
Hening lagi..
Lalu..
" EHHH??? HUWAAAAAAAAAAA"
"WOI KENAPA KAU MALAH MENANGIS?!!"
"mungkin karena rasanya sudah beratus ratus tahun dari terakhir kali aku di puji oleh seorang pria,dan juga baru pertama kali seorang manusia melihatku, bukannya lari ketakutan, dia malah bilang kalau aku cantik dan imut.. huwaaaaaa..."
Wajahnya benar benar imut saat menangis
"hah tentu siapa yang akan lari kalau hantunya secantik ini"
Ucapku mencoba menghentikan tangisan nya tapi malah memperkeras tangisan nya
"Huwaaaaaa"
Seperti yang telah kuduga, hanya aku yang dapat mendengar suara tangisan nya.
***