***
Pulang sekolah ini aku berencana menjenguknya
Salah satu teman sekelasku Ryan Rangga
Ya,Rangga bukanlah tipe orang yang mudah bergaul
Dari kelas satu, ia hanya dekat sekali dengan satu orang
Yaitu mendiang Reno Alda.
Setelah kejadian Reno yang mengakhiri hidupnya
Aku...
Seperti tidak dapat membayangkan betapa hancurnya hatinya Rangga kini
Setelah ditinggal satu satunya orang yang ia anggap sahabat
Sebenarnya aku dan Rangga juga tidak begitu dekat
Bukan rasa percaya diriku yang terlalu tinggi tapi dari kelas satu aku pikir Rangga menyukaiku
Meski begitu aku dapat membuktikannya kok!
Dia kerap kali kedapatan sedang memperhatikanku dari jauh
Dan setelah ia sadar bahwa aku menyadari tatapannya
Ia akan tersipu malu dengan sangat lucunya
Sebenarnya Rangga juga tidak begitu mencolok sebagai seorang anak cowok di kelas
Gadis gadis di kelas bahkan selalu mengolok oloknya bahkan yang paling parah adalah mengatakan dia anak cowok terjelek setelah Reno
Aku...
Aku sangat ingin sekali menghentikan kejahatan mereka padanya
Dengan pengaruhku
Tapi entah mengapa rasanya aku sangat ketakutan
Mungkin karena dulu aku juga korban bully sama sepertinya
Aku takut aku akan jadi korban pembullyan mereka juga
Fakta bahwa Rangga tidak menyadari siapa aku sekarang...
Apakah sebesar itu perubahanku?
Sebenarnya aku terkejut bukan main saat aku sadar bahwa aku dan Rangga memasuki sekolah menengah pertama yang sama.
Bahkan kita satu kelas.
Aku...
Tak bisa berhenti gugup.
Itu karena aku akan satu kelas dengan seseorang yang ku kagumi diam diam dulu waktu di sekolah dasar
Aku adalah seorang gadis culun berkacamata yang sering jadi bahan olokan dan pembullyan
Tidak sejak hari itu
Dimana seorang murid pindahan datang di tahun ke 5 sekolah dasar ku
Dia adalah Ryan Rangga
Dulu di sekolah dasar, Iyan adalah nama panggilannya.
Tidak seperti sekarang, dulu ia periang dan mudah bergaul
Terbukti dengan ia yang dengan mudahnya mendapatkan banyak teman dalam waktu yang singkat
Saat itu ia dan aku sama sama berkacamata
Kami ingat saat pertama kali berkenalan
Hihihi dia anak lucu yang menggemaskan
Kami saling mengenalkan diri
Padahal sudah kelas 5 SD tapi
Rangga dulu kesulitan menyebutkan huruf R
"Namaku Liyan Langga! Namamu?"
Kata katanya itu mungkin akan terus ku kenang seumur hidupku
Itu karena dia adalah cinta pertamaku.
Perbedaannya aku tidak seberani Rangga, Aku... Sangatlah payah.
Waktu itu aku jadi bahan pembullyan
Kacamata ku di rebut dan aku yang silinder,disuruh mengejar mereka yang saling melempar kacamata ku
Rangga yang melihatnya tidak tinggal diam
Para pembully pun bertanya pada Rangga kenapa melindungi cewek jelek sepertiku
Dan jawabannya adalah
"Aku yakin dan sangat pelcaya! Vina akan menjadi gadis yang sangat cantik suatu hali nanti!"
Ya
Vina adalah nama masa kecilku yang diambil dari Daveena nama belakangku.
Dan kata kata nya Rangga itu
Yang membuat ku termotivasi untuk memperbaiki penampilan diriku
Setelah mataku sembuh aku banyak melakukan perubahan
Dengan melakukan cuti sekolah beberapa bulan
Untungnya aku berada di keluarga yang berkecukupan
Keluargaku melakukan banyak perombakan pada penampilanku
Jujur saja aku melakukan beberapa operasi plastik di beberapa bagian tubuhku
Itu semua, agar aku cantik
Dan tidak dibully lagi
Saat aku berubah menjadi seorang gadis yang cantik dan bersiap mengejutkan semua orang termasuk Rangga.
Sayangnya setelah aku cuti dan masuk sekolah
Ia telah pindah di awal tahun ke 6
Ini menyakitkan
Ternyata selama aku pergi
Rangga lah yang jadi bahan pembullyan.
Perlahan mereka yang membully ku dulu meminta maaf padaku dan memintaku menjadi pacarnya
Tentu saja aku tolak karena cinta ku hanya untuk Rangga
Penyesalan adalah pembalasan terbaik untuk mereka karena dulu pernah membullyku yang telah berubah menjadi sosok yang lain
Meski pun penampilan fisikku kini telah menjelma menjadi sesosok yang sangat aku idam idamkan
Tetap saja hidupku amat membosankan
Saat memasuki tahun pertama Sekolah Menengah Pertama
Hidupku kembali berbunga bunga
Itu karena aku dengannya bersekolah di sekolah yang sama, bahkan satu kelas!
Dulu di sekolah dasar ia selalu menghentikan para pembully yang membullyku dan kata katanya khasnya saat menyelamatkanku adalah
"Tenanglah Vina! Ada aku disini!"
Ya ia pahlawanku Rangga
Aku belum memberitahu nya soal masa lalu kita
Aku berencana untuk mengungkapkan ini semua di tahun terakhir sekolah kami
Dan menyatakan perasaan cinta ku
Ah aku tidak sabar ingin segera kelas tiga dan lulus
Dan masuk SMA yang sama sebagai sepasang kekasih
Sepertinya aku juga harus meminta maaf soal aku yang merahasiakan masa kecil kita
Hihihi, Rangga aku ini Vina tahu!
Entah kenapa setiap memikirnya membuatku tersipu malu
Ku harap nanti saat menjenguknya aku bisa menyembunyikan perasaan ku
Rasa yang sangat gugup, serba salah, dan mendebarkan jika memikirkan aku akan memasuki kamar laki laki yang aku cintai
Ahhh tuhan bagaimana ini, tapi sudah terlanjurkan?
Sebenarnya aku yang datang menjenguknya sendirian adalah inisiatifku sendiri, itu karena aku yakin teman teman sekelasku tidak ada yang mau ikut menjenguknya meski ku ajak mereka menggunakan pengaruhku sebagai Ketua Kelas, akhirnya pun tetap gagal membuat mereka mau menjenguk Rangga
Aku juga berbohong pada ibu
Aku bilang ada rapat osis dan akan pulang agak larut
Maaf ibu aku berbohong
Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir
Ya, ini semua demi Rangga!
Sebenarnya menyedihkan setelah di tolak seisi kelas akan ajakanku menjenguk Rangga hari ini
Tapi gak apa apa deh, itu artinya aku hanya akan berduaan bersamanya hihihi
Aku hanya bisa sepertinya, yang ia lakukan padaku saat ini waktu itu,
Aku hanya memandanginya dari jauh
Mengangguminya
Betapa kerennya dia
Ss...Se.Sekarang juga masih keren kok!
A.. Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan para gadis di kelas soal Rangga!
Rangga yang sekarang tetaplah Ranggaku yang ku tahu dulu dan tidak pernah berubah!
Aku yakin dia akan terkejut dan senang karena aku tiba-tiba datang menjenguknya!
****
Kemarin saat aku sadar dari pingsanku,
Mataku yang berat dengan perlahan ku coba membukanya
Kabur, tak jelas.
Semua buram
Kepalaku masih pening
Sekujur tubuhku masih sangat terasa berat
Saat aku terbangun
Aku tak ingat bagaimana tiba tiba aku berada di kamarku.
Lagi,
semua benar benar aneh karena aku merasa seperti sudah pernah mengalaminya
Iya.
memang aku sebenarnya sudah mengalaminya dua kali
Mulai dari..
Ibu yang datang ke kamarku
Menghampiriku dengan wajah cemas
pelukan nya yang amat erat
Semuanya sama persis.
Satu satunya hal terakhir yang kulihat adalah wajah polisi yang di rasuki si Dewa bajingan di ruangan kepala sekolah itu
Dan kata kata si Dewa sialan itu masih sesekali dapat ku dengar
Bergema di kepalaku.
Dengan cahaya yang remang semakin membuat penglihatanku semakin kabur
Aku mencoba bangkit dari rebahku
Kalau semua sesuai dugaanku
Maka dia akan datang menjengukku di dua hari setelah kejadian itu
Itu berarti hari ini.
Aku coba mencari kaca mataku
Yang seharusnya di letakan di meja samping kasurku
Tentu saja itu pasti akan di situ.
Tapi tidak ada
Aku baru sadar bahwa aku telah menghancurkannya
Tempo hari di ruangan kepala sekolah.
Tapi fakta bahwa mata minusku masih ada...
Apa aku telah mengubah alur waktu?
mata kananku tidak membengkak
Itu berarti...
Lalu aku memastikan satu hal
Aku mengecek layar ponselku
Meski sangat kabur
Aku masih dapat melihatnya
"13 Desember 2015"
Pukul 16:50
Jika memang aku tidak kembali ke masa lalu tapi aku yang melihat masa depan,
Maka seharusnya tidak ada yang berubah dari alur kejadian yang akan terjadi hari ini
Di tanggal "13 Desember 2015"
Tak ada yang berbeda, kecuali satu hal
Mata kanan ku tidak membengkak dan aku kehilangan kaca mataku
Ini aneh
Apa aku benar-benar telah mengubah alur ceritanya?
Aku menoleh ke arah jam
Jika semua sesuai dengan perkiraanku
Maka
Seharusnya sebentar lagi...
Ketukan terdengar di pintu kamarku
Siapa saja yang ada di baliknya tentu saja aku sudah tahu
"Nak ada teman sekolahmu datang menjenguk,kau sudah bangun? apa ibu boleh masuk?"
"Masuklah" jawabku
Ibu ditemani dengan gadis itu,
Ya Kayla Daveena .
Jika kau merasa aku akan senang karena dapat mengetahui masa depan
Maka jawabannya salah
Sangat salah
Satu satunya hal yang ku rasa
Adalah
Muak
Ya ini memuakkan
Secinta apapun aku dengan Kayla
Tapi batinku rasanya lelah
Harus mengalami kejadian yang sama secara berulang.
Entahlah
Mata Dewa bajingan ini telah merubah hidupku seluruhnya
Pintu terbuka
Rasanya membosankan jika mengetahui hal hal yang akan terjadi di tiap detiknya
Kedepan
Maka
Aku memutuskan
Untuk mengubahnya
Alur kejadian hari ini
Aku akan menghentikan kejadian mengerikan yang berulang ini, dan menunjukkan kepada Dewa sialan itu tontonan yang membosankan
"Hai.. Umm.. Aku.. Turut bersedih dengan apa yang terjadi padanya juga padamu"
Aku diam.
Bukan karena aku membenci kehadirannya atau tiap kata katanya yang sudah kutahu akan keluar dari mulutnya itu
Aku hanya muak akan pengulangan ini
Rasanya
Seperti membaca sebuah buku cerita yang sudah kau tahu
Bagaimana akhirnya.
"Ya."
Jawabku mencoba mengubah alur cerita, tidak,
Aku mengerti sekarang
Waktu di kelas, aku melihat masa depan kan?
Itu berarti
Terserah padaku mau membuat bagaimana alur yang terjadi saat ini,
Aku yang menentukannya
"A.. Ada apa.. A.. Apa aku sa.. salah bicara?" Suara kecil Kayla bertanya pada ibuku yang juga keheranan melihat reaksiku yang datar nan ketus tidak seperti diriku yang biasanya
Tidak Key
Tidak ada yang salah dari kata katamu yang salah adalah mata ini
Ya mata terkutuk ini
Mata yang membuat ku dapat melihat masa depan, dan sisa hidup seseorang
Aku sudah tahu apa yang akan terjadi
Dan aku sudah merasakan semua kebersamaan itu
Jadi
Aku tidak mau mengulanginya
Kalau aku memasang raut wajah yang sedih
Dan mengatakan sesuatu yang menyedihkan dia akan memelukku
Oleh karena itu, aku harus hati-hati
"Maaf aku hanya kebingungan, soalnya rasanya sedikit aneh, seorang ketua kelas yang amat terkenal di sekolah datang menjenguk pecundang sepertiku"
"Ti.. Tidak ini salahku yang datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu, jadi maaf ya"
Aku menoleh ke arah jam
Pukul 16:58
"Kalau begitu, seharusnya kamu segera pulang, karena sepertinya akan segera hujan deras."
"Rangga! Tidak baik berkata seperti itu kepada orang yang datang menjengukmu!"
Ucap ibu sedikit membentak
"Key apa kamu mau minun sesuatu? "
Lanjutnya dengan nada yang lembut berbanding terbalik dengan yang tadi
"Tidak perlu kok bu, aku juga tak akan lama,orang tua ku pasti khawatir kalau aku pulang terlalu larut "
"Ya kalau begitu segera pergilah, nona ketua kelas, karena sekitar pukul 17.00 akan mulai turun hujan"
"Rangga!"
Bentak ibu lagi padaku
"Uhm, aku akan ingat itu, terima kasih, ohh iya sebenarnya kedatanganku sebatas tugasku sebagai Ketua Kelas yang mengumpulkan informasi tentang bagaimana keadaanmu di rumah,kepada Wali kelas, syukurlah sepertinya kamu baik-baik saja, ku harap kamu segera bersekolah seperti biasanya! "
Jawab Kayla dengan senyuman yang aku tahu itu palsu ,setelah ia sadar aku mengusirnya dengan halus
Kata katanya bergetar
Apa dia menahan tangis nya?
Haa?
Jawabannya membuatku tertegun
Entah kenapa aku hanya ingin sendiri saat ini
Bahkan Kayla
Tidak dapat mengobati luka ini
Setelah mendengar jawabannya
Hmpphh
Sudah kuduga
Waktu itu aku terlalu termakan ekspetasi ku sendiri, ternyata beginilah kenyataannya
Benar benar pahit dan menyakitkan
Terima kasih telah mengajarkan ku akan suatu hal
Ya, tidak ada yang tulus di dunia ini
Termasuk kebersamaan kita waktu itu.
" Ya seharusnya aku sudah tahu itu, tidak,sepertinya aku sudah tahu."
Jawab ku lalu berbalik membelakanginya
Aku takkan membiarkan mereka melihat raut wajah kekecewaanku.
Ya,
Kekecewaan setelah mengetahui alasan sesungguhnya Kayla menjenguku
"Baiklah kalau begitu aku izin pamit bu"
"Ehh sekarang juga? apa mau ibu antar?"
"Uwhaa jangan bu, itu terlalu merepotkan, aku pulang sendiri saja"
Bersama dengan pintu kamarku yang menutup
Aku dapat merasakan cairan hangat mengalir di pipiku membasahi bantalku
Aku bersumpah ini akan menjadi tangisan terakhirku.
***