MKC 91
...
Jadi ceritanya gue kesasar atau di tipu mentah-mentah?
Entah angin apa yang membawa gue ke gedung olahraga sekolah khusus untuk putra. Dan gue baru sadar kalau Mei ngerjain gue tanpa perantara. Anehnya, Mei pun tiba-tiba datang bersama teman cowok atau kenalan cowoknya.
"Sorry, Nggi. Gue enggak bermaksud ngerjain elo. Tapi ini permintaan saudara gue. Namanya Jaka Sembung. Panggil saja pakai Jaka. Dia minta latihan bareng untuk ganda campuran." cerocos Mei tanpa membiarkan gue bicara lebih dulu.
"Hei, Jaka. Elo punya saudara iseng banget ya. Memangnya elo enggak punya teman lain buat latihan?" dengus gue tidak bisa sabar lebih lama.
Mungkin Mei lupa kalau gue baru saja selesai latihan dan gue pun butuh istirahat. Bahkan jika Mei atau Jaka menyogok gue dengan sebungkus nasi padang pakai rendang jangan harap gue terima dengan lapang dada.
"Nanti gue belikan PFC deh." sahut Jaka memberi penawaran yang jarang sekali gue dengar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com